Warta Kampus

Program Studi Magister Manajemen UMB Paparkan Penerapan Ekonomi Sirkular di Meruya Selatan

Kelurahan Meruya Selatan, berkedudukan di Walikota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta merupakan daerah perkotaan.

Editor: Feryanto Hadi
mercubuana.ac.id
Ilustrasi Kampus Universitas Mercu Buana 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Program Studi Magister Manajemen  Universitas Mercu Buana menggelar sebuah webinar dengan tema “Dukungan  UMKM pada Penerapan  Ekonomi  Sirkular  Melalui Green  Operation Management  di  Wilayah Kelurahan  Meruya  Selatan  Kembangan Jakarta Barat

Kegiatan tersebut menjadi bagian dari  program pengabdian kepada masyarakat dengan skema Kerjasama Dalam Negeri (KDN) yang dikepalai oleh Dr. Ir. Rosalendro Eddy Nugroho, MM dan beranggotakan Dr Enny Ariyanto, S.E., M.Si dan melibatkan 2 orang mahasiswa yakni Rochman dan Muhamad Ridha .

Rosalendro Eddy Nugroho mengungkapkan, Kelurahan Meruya Selatan, berkedudukan di Wali Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta merupakan daerah perkotaan.

"Kesadaran dan kepedulian untuk menangani sampah oleh masyarakat di sana terlihat masih sangat kurang," ungkapnya melalui pesan tertulisnya, Jumat (2/9/2022)

Kebiasaan membakar sampah masih mendarah daging di masyarakat dusun dalam menangani permasalahan sampah.

"Di samping itu dengan membakar sampah dirasa masyarakat adalah cara yang paling cepat dalam menangani permasalahan tersebut," imbuhnya

Bukan cuma itu, menurut Rosalendro Eddy Nugroho, masih ada masyarakat yang membuang sampahnya langsung ke badan air tanpa memikirkan bertumpuknya sampah di hilir badan air tersebut dan juga pencemaran di badan air tersebut akibat sampah yang mereka buang.

Hal tersebut di khawatirkan akan ditiru oleh anak-anak dusun sebagai penerus dari dusun tersebut dan juga dikhawatirkan daya dukung lingkungan akan semakin lemah dikarenakan pencemaran yang terjadi.

"Kekhawatiran tersebut dapat dikurangi dengan menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya dan pemilahan sampah," kata dia.

Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah masyarakat mulai memahami pentingnya mengelola sampah.

Konsep ekonomi sirkular dapat meminimalkan tingkat timbulan sampah yang dihasilkan dengan adanya desain produk baru yang ramah lingkungan dengan proses yang cermat pada setiap industri dalam mengimplementasikan metode close loop system (De Angelis and De Angelis, 2018).

Dalam jangka panjang, produksi sumber daya dari limbah buangan dapat mengurangi emisi hingga 70 persen, meningkatkan jumlah tenaga kerja sebesar 4 persen, dan dapat mereduksi limbah dalam jumlah yang cukup besar (Stahel, 2016).

Implementasi ekonomi sirkular dapat meningkatkan ketahanan lingkungan, kesejahteraan sosial masyarakat, mengurangi kerusakan lingkungan, meningkatkan pembentukan new product added value sekaligus dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi hijau yang searah dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (Lakshmi, Aruna Devi and Jhansi Rani, 2020).

 Ekonomi Sirkular  akan membantu melestarikan lingkungan tetapi juga dapat membantu perekonomian warga dengan adanya pelatihan mengenai kreasi-kreasi yang dapat dibuat dari sampah dan memiliki nilai jual.

Serta pendekatan pengendalian sampah kepada anak-anak melalui kegiatan pembuatan prakarya dari sampah membuat mereka senang karena ada sesuatu yang dapat mereka buat dari sampah dengan usaha mereka sendiri dan harapannya kreatifitas mereka kedepannya dapat terasah dalam menangani masalah sampah dan muncul kader-kader peduli lingkungan di Wilayah  Kelurahan Meruya Selatan.

Juga dengan adanya pengadaan tempat sampah di Wilayah  Kelurahan Meruya Selatan, masyarakat dapat melakukan kegiatan nyata dalam pengelolaan sampah dengan cara pemilahan sampah, baik organik maupun non organik

 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved