Film

Hanung Bramantyo Tertantang Garap Film 'Miracle in Cell No 7' Versi Indonesia, Sulit atau Mudah?

Kamis, 1 September 2022 08:50

Penulis: Irwan Wahyu Kintoko | Editor: Irwan Wahyu Kintoko

Hanung Bramantyo Tertantang Garap Film 'Miracle in Cell No 7' Versi Indonesia, Sulit atau Mudah?

Instagram Hanung Bramantyo

Hanung Bramantyo senang ketika diminta Falcon Pictures menggarap film Miracle in Cell No 7 versi Indonesia. Apa tantangannya? Sutradara Hanung Bramantyo berpose bersama Lee Hwan Kyung (tengah) dan Kim Min Ki (kanan) di Kantor Falcon Pictures, Jalan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (31/8/2022). Lee Han Kyung dan Kim Min Ki adalah sutradara film Miracle in Cell No 7 Korea Selatan yang kemudian diadaptasi di banyak negara, termasuk Indonesia. Film Miracle in Cell No 7 garapan Hanung Bramantyo tayang di bioskop Indonesia pada 8 September 2022.

Baca Selanjutnya:

Princess Shaikha Datangi Klinik Beauty Inc, Bahagia Bertemu Anak-anak hingga Konsultasi Kecantikan

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Sutradara Hanung Bramantyo senang ketika diminta Falcon Pictures menggarap film Miracle in Cell No 7 versi Indonesia.

Film Miracle in Cell No 7 yang ceritanya diadaptasi dari film laris berjudul sama di Korea Selatan ini tayang di seluruh bioskop Indonesia pada 8 September 2022.

Hanung Bramantyo memilih aktor-aktor terbaik untuk bermain di film Miracle in Cell No 7.

Ada Vino Bastian, Indro Warkop, Tora Sudiro, hingga Bryan Domani dan Mawar de Jongh, serta Denny Sumargo, Indra Jegel, Marsha Timothy, Graciella Abigail, dan Rigen Rakelna.

Bagi Hanung Bramantyo, membuat film Miracle in Cell No 7 versi Indonesia itu tidak mudah dilakukan.

Hanung Bramantyo bahkan merasa terbebani kesuksesan film asli Miracle in Cell No 7 dari Korea Selatan.

Para bintang film Miracle in Cell No 7 versi Indonesia, seperti Indro Warkop, Tora Sudiro, Vino Bastian, Bryan Domani hingga Indra Jegel dan Graciella Abigail, serta sutradara Hanung Bramantyo dan produser Frederica berpose bersama produser eksekutif dan sutradara film Miracle In Cell No 7 asal Korea Selatan, Mr Kim Min Ki dan Mr Lee Hwan Kyung, di Falcon Pictures, Jalan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (31/8/2022). (Warta Kota/Irwan Wahyu Kintoko)

"Kalau membuat film Bumi Manusia (2019) yang diangkat dari novel itu pemahaman para pembaca tentang Minke itu bisa beragam dan macam-macam," kata Hanung Bramantyo berbincang Rabu (31/8/2022).

Ketika itu Hanung Bramantyo dan para bintang film Miracle in Cell No 7 menyambut Mr Lee Hwan Kyun dan Mr Kim Min Ki, sutradara dan produser asli film Miracle in Cell No 7 dari Korea Selatan.

Sebaliknya, ketika membuat film yang diadaptasi dari film serupa yang pernah sukses, penonton sudah melihat karakter-karakter dalam film tersebut.

"Bebannya menggambarkan sosok di filmnya aslinya dengan karakter di film Miracle in Cell No 7 versi Indonesia, itu yang tidak mudah," ujar Hanung Bramantyo.

"Penonton pasti tahu karakter di film aslinya dan biasanya akan membandingkannya," lanjut sutradara gaek asal Yogyakarta tersebut.

Hanung Bramantyo menyebutkan, membuat film Miracle In Cell No 7 adalah beban kedua setelah film Bumi Manusia (2019).

Sutradara dan produser film Miracle in Cell No 7 asal Korea Selatan, Lee Han Kyung (tengah) dan Kim Min Ki, datang ke Jakarta jelang pemutaran film Miracle in Cell No 7 versi Indonesia. Mereka bertemu para bintang film Miracle in Cell No 7 versi Indonesia, seperti Indro Warkop, Vino Bastian dan Tora Sudiro, di Kantor Falcon Pictures, Jalan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (31/8/2022). (Instagram Indro Warkop)

"Kalau film Bumi Manusia ada beban karena novelnya sudah besar, sementara film Miracle In Cell No 7 ini sudah banyak penontonnya," kata Hanung Bramantyo.

Hanung Bramantyo meyakini, banyak orang yang sudah menonton film Miracle In Cell No 7 versi aslinya dari Korea Selatan dan mengetahui ceritanya.

"Sekarang saya dituntut untuk menyajikan Miracle In Cell No 7 yang berbeda tapi tidak keluar jalur," kata Hanung Bramantyo.

"Membuat film Miracle In Cell No 7 ini berat banget sebab tidak ada pelajarannya saat kuliah," jelas Hanung Bramantyo tersenyum.

Cerita film Miracle In Cell No 7 versi Indonesia sengaja dibuat Hanung Bramantyo di negara fiktif.

"Hukumnya juga tidak sama dengan hukum yang ada di Indonesia," ucap sutradara asal Yogyakarta ini.

Soal aktor yang diajaknya bermain di film Miracle in Cell No 7 versi Indonesia, Hanung Bramantyo sama sekali tidak mengalami kesulitan saat berakting di lokasi syuting.

"Mereka (aktor) justru punya skenario sendiri yang sudah matang, ibaratnya saya tinggal meletakkan kamera saja, dan mereka sudah bisa memainkan karakternya masing-masing," kata Hanung Bramantyo.