Ridwan Kamil Tidak Sepakat dengan Wagub Jawa Barat Terkait Poligami Solusi Cegah HIV/AIDS

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengaku tidak sepakat dengan solusi menikah dan poligammi untuk mengatasi kasus HIV/AIDS yang disampaikan wakilnya.

Penulis: Indri Fahra Febrina | Editor: Junianto Hamonangan
Warta Kota/Indri Fahra Febrina
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengaku tidak sepakat dengan solusi menikah dan poligammi untuk mengatasi kasus HIV/AIDS yang disampaikan wakilnya usai menghadiri acara Urban 20 Mayors Summit di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat pada Rabu (31/8/2022). 

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil angkat bicara terkait pernyataan Wakil Gubernur Jawa Barat, Ruzhanul Ulum atau Uu yang sarankan poligami sebagai solusi cegah penyakit HIV.

"Sudah saya posting di Instagram (Tanggapan pernyataan Wagub Uu)," kata Ridwan usai menghadiri acara Urban 20 Mayors Summit di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat pada Rabu (31/8/2022).

Kang Emil, begitu dirinya biasa disapa, mengaku tidak sepakat atas saran dari wakilnya tersebut untuk mengatasi kasus HIV/AIDS di Jawa Barat.

"Dan pendapat pribadi Pak Wagub Uu Ruzhanul Ulum terkait poligami sebagai solusi, saya pribadi tidak sependapat," tulis Ridwan di akun Instagram pribadinya. 

Baca juga: Kasus HIV/AIDS di Karawang Capai 2.052 Orang, Puluhan Di Antaranya Pelajar dan Mahasiswa

Eks Wali Kota Bandung ini mengungkapkan, pemerintah Jawa Barat telah melakukan sejumlah program untuk menangani penyakit HIV. 

Beragam program dan agenda untuk mendeteksi dan menangani masalah ini sudah dilakaksanakan secara progresif oleh Pemprov Jabar.

"Pemprov Jabar fokus pada kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan dalam penanggulangan HIV dan penyakit infeksi menular seksual," ujarnya. 

1. Melakukan skrining dini tes HIV pada populasi kunci, ibu hamil, pasien tuberkulosis, dan warga binaan pemasyarakatan melalui layanan online dan offline


2. Melakukan perluasan layanan konseling tes HIV


3. Melakukan evaluasi triple eliminasi dengan sasaran yaitu ibu hamil yang mengidap HIV, sifilis, dan hepatitis


4. Melakukan peningkatan kapasitas petugas Puskesmas dalam pengembangan layanan Test and Treat


5. Melakukan pemantauan desentralisasi obat ARV di 27 kabupaten dan kota


6. Melakukan pemeriksaan Viraload bagi penderita HIV 


7. Melakukan pertemuan terkait kolaborasi penyakit turbekulosis dan HIV 


8. Melakukan kegiatan pemetaan populasi kunci untuk mendapatkan gambaran estimasi populasi kunci. (M35)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved