Cacar Monyet
Jubir Kemenkes: Pasien Cacar Monyet Tidak Perlu Ruang Isolasi Bertekanan Negatif Seperti Covid-19
Jubir Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan, pasien positif cacar monyet tidak perlu ruang isolasi bertekanan negatif seperti pasien Covid-19.
Penulis: Mochammad Dipa | Editor: Mochamad Dipa Anggara
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengkonfirmasi adanya satu pasien yang positif terinfeksi cacar monyet atau monkeypox. Pasien tersebut merupakan seorang warga negara Indonesia, laki-laki berusia 27 tahun berdomisili di Jakarta.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril mengatakan satu pasien positif cacar monyet tersebut memiliki riwayat dari luar negeri.
“Pasien baru saja melakukan perjalanan dari luar negeri pada 8 Agustus 2022. Kemudian pada tanggal 14 Agustus 2022 pasien mengalami demam serta adanya pembesaran kelenjar limfe,” ujar Mohammad Syahril saat konferensi pers virtual Penemuan Pasien Pertama Terkonfirmasi Monkeypox, Sabtu (20/8/2022).
Kemudian, lanjut Syahril, di tanggal 16 Agustus 2022 muncul cacarnya atau ruam-ruam di muka, di telapak tangan, kaki dan sebagian di sekitar alat genital.
“Di tanggal 18 Agustus dilakukan pemeriksaan dan dalam satu hari setelah pemeriksaan keluar hasilnya positif monkeypox,” ungkapnya.
Menurut Syahril, saat ini pasien dalam keadaan baik-baik saja atau gejala ringan. Pasien juga tidak dirawat di rumah sakit tapi hanya melakukan isolasi mandiri di rumah.
Lebih lanjut dikatakan, bahwa pasien cacar monyet tidak memerlukan ruang isolasi layaknya pasien Covid-19.
“Memang sama-sama ruang isolasi tapi kalau Covid-19 kan harus bertekanan negatif, nah kalau cacar monyet tidak perlu bertekanan negatif ruang isolasinya," ungkap Syahril
Terkait riwayat perjalanannya, pasien memang memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri. Pasien ini mendapatkan monkeypox setelah melakukan kontak langsung dengan orang yang ia temui di luar negeri.
Selanjutnya, pelacakan kontak erat pun dilakukan guna menemukan kasus lain yang mungkin tertular dari kasus pertama ini.
“Informasi ini kemudian ditindak lanjuti oleh teman-teman dari Dinas Kesehatan untuk melakukan surveillance kepada masyarakat atau yang kontak erat dengan pasien untuk dilakukan pemeriksaan karena cacar monyet ini adalah kasus penyakit menular yang memerlukan kontak tracing kepada orang-orang yang pernah kontak erat dengan pasien tersebut,” jelasnya.
Meski sudah ditemukan kasus pertama, Syahril mengimbau masyarakat untuk tetap tenang. Pasalnya, cacar monyet bukanlah penyakit seperti Covid-19.
“Jauh jika dibandingkan dengan Covid-19, cacar monyet ini adalah penyakit yang bisa sembuh sendiri,” pungkas Syahril.
