Peringati HUT Ke-77 RI, KAI Operasikan Dua Kereta Bersejarah Peninggalan Belanda

Kereta api bersejarah peninggalan Belanda yakni Lokomotif Bon-Bon dan Kereta Djoko Kendil kembali dioperasikan untuk meriahkan peringatan HUT ke-77 RI

Warta Kota/M. Rifqi Ibnumasy
Penampakan kereta bersejarah Lokomotif Bon-Bon di Stasiun Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (17/8/2022). 

WARTAKOTALIVE.COM, TANJUNG PRIOK - Kereta api bersejarah peninggalan kolonial Belanda yakni Lokomotif Bon-Bon dan Kereta Djoko Kendil kembali dioperasikan untuk memeriahkan peringatan HUT ke-77 RI.

PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengoperasikan dua sarana kereta api bersejarah tersebut dari Stasiun Jakarta Kota menuju Stasiun Tanjung Priok, Rabu (17/8/2023). 

Penampakan Lokomotif Bon-Bon atau Lokomotif Listrik ESS3201 didominasi oleh warna biru, kereta ini merupakan lokomotif listrik pertama di Indonesia yang beroperasi sekitar tahun 1925.

Sedangkan, Kereta Djoko Kendil memiliki dominasi warna putih dan biru dengan rancangan arsitektur bergaya klasik yang memberikan kesan berbeda dengan lokomotif modern saat ini.

Baca juga: Merayakan HUT Kemerdekaan ke-77, Sebanyak 2.000 Tiket Promo Merdeka dari PT KAI Telah Habis Terjual

Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo menjelaskan, awalnya Kereta Djoko Kendil dioperasikan pada tahun 1938 dengan nama bahasa Belanda Nagh Express atau Kereta Malam.

"Nagh itu bahasa Belandanya malam dari Surabaya, Solo, Jogja, Purwokerto dan sampai ke Bandung hingga Jakarta," kata Didiek di Stasiun Tanjung Priok, Jakarta Utara.

“Pada hari ini, KAI turut serta memperingati HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia bersama seluruh pelanggan melalui perjalanan kereta bersejarah dan berbagai kegiatan lainnya,” imbuhnya.

Menurut Didiek, nama Djoko Kendil diambil dari hikayat seorang putri Kerajaan Brawijaya yang jatuh cinta pada Djoko Kendil, seorang pemuda dari kalangan masyarakat biasa.

Baca juga: Merayakan HUT Kemerdekaan ke-77, Sebanyak 2.000 Tiket Promo Merdeka dari PT KAI Telah Habis Terjual

Kereta Djoko Kendil diproduksi di pabrik Beynes di Belanda dan direstorasi oleh KAI di Balai Yasa Manggarai untuk mengembalikan sejarah kejayaannya. 

Di dalam kereta ini, terdapat 41 tempat duduk dengan fasilitas balkon, ruang utama, mini bar, ruang santai, dan ruang makan atau ruang rapat.

“Kegiatan Kereta Bersejarah Menyapa ini merupakan wujud komitmen KAI dalam merawat serta melestarikan sarana dan prasarana perkeretaapian yang menjadi bagian sejarah Indonesia,” pungkasnya. (m38)

Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved