Polisi Tembak Polisi

Pengacara Brigadir J: Ajaib, Ada Orang Mati Transfer Uang ke Rekening Orang Hidup

Kamaruddin Simanjuntak mengatakan ada aliran dana dari rekening Brigadir J ke Brigadir RR, Rp200 Juta, 4 hari pasca kematian Brigadir Yosua

Istimewa
Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengatakan 4 hari setelah pembunuhan Brigadir J, ada aliran dana Rp200 Juta dari rekening Brigadir J ke Bripka RR atas perintah Irjen Ferdy Sambo. 

WARTAKOLIVE.COM, JAKARTA -- Kuasa hukum keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengatakan sangat jelas pembunuhan terhadap Brigadir J yang diotaki Irjen Ferdy Sambo bukan hanya terencana, tetapi juga dilakukan secara sistematis untuk menutupi sejumlah kasus bisnis gelap atau mafia di kepolisian.

Sebab kata dia ditemukan aliran dana dari rekening Brigadir J yang sudah dikuasai Ferdy Sambo ke rekening Brigadir RR, 4 hari setelah kematian Brigadir J.

"Brigadir Yosua meninggal tanggal 8 juli, namun pada tanggal 11 Juli, dalam tanda kutip almarhum masih bisa bertransaksi dari kuburannya. Itulah Indonesia, ajaib, ada aliran uang dari rekening pribadinya ke rekening tersangka RR, Rp200 Juta," Kamaruddin, Selasa (16/8/2022) malam.

Menurut Kamaruddin dari informasi yang diterimanya aliran dana itu atas perintah Irjen Ferdy Sambo.

"Dana dari rekening almarhum ke rekening tersangka RR atas perintah FS. Ini bisa terjadi, karena waktu Brigadir J dibunuh atau sebelum dibunuh, sudah dikuasai dulu handphone nya, laptopnya, rekening-rekeningnya dan sebagainya termasuk pin-nya," kata Kamaruddin.

Kamaruddin mengatakan uang itu diduga adalah dana taktis mafia kepolisian.

Baca juga: Kamaruddin: Motif Pembunuhan Brigadir J, Bocorkan Perselingkuhan Ferdy Sambo Serta Sabu dan Judi

Dimana kata Kamaruddin, Irjen Ferdy Sambo menggunakan rekening para skuad atau ajudannya termasuk Brigadir J untuk menampung dana-dana tersebut serta melakukan transaksi antar mafia.

Karenanya kata Kamaruddin, setelah Brigadir J dihabisi pada 8 Juli, 4 nomor rekening Brigadir J berikut buku rekening, laptop dan 3 HP-nya langsung dikuasai Irjen Ferdy Sambo.

"Motif pembunuhan ini selain karena perempuan cantik itu, juga ada motifnya dengan mafia. Mafia ini ada kaitannya dengan dana-dana taktis. Itu sebabnya 4 rekening nomor Yosua ini sudah dikuasai oleh si tersangka Ferdy Sambo, begitu dibunuh," kata Kamaruddin.

Baca juga: Setelah Dibunuh, 4 Rekening Brigadir J Dikuasai Ferdy Sambo, Diduga Tampung Dana Mafioso Polisi

"Cara mengusai 4 rekening Brigadir J, yaitu dengan cara mengambil buku rekeningnya, mengambil ATM nya. Dima 4 rekening adalah bank BRI, Mandiri, BNI dan BCA. Demikian juga laptop almarhum dikuasai tersangka dan atau kawan-kawannya, serta juga 3 HP nya dengan 4 nomor. Karena tujuannya untuk memindahkan uang itu," kata Kamaruddin.

Hal ini katanya terkait dana dari bisnis gelap yakni penjualan narkoba, miras, judi onlen dan bisnis mobil R.

"Itu sebabnya saya bilang dari kemarin itu, agar Presiden bentuk tim independen. Presiden Republik Indonesia, siapapun dia, tolong dong kasih atensi, bentuk tim independen melibatkan TNI Angkatan Darat, Laut dan Udara terutama PPATK, serta akademisi dan praktisi. Supaya ditelusuri dana-dana ini," ujar Kamaruddin.

Baca juga: Putri Candrawathi ke Adik Brigadir J: Lihat Abang Kamu, Multi Talenta, Bingung Mau Kasih Gaji Berapa

Bahkan menurut Kamaruddin, 4 rekening Brigadir J diyakini masih bertransaksi atau menerima uang dari bisnis gelap Sambo sampai hari ini.

"Saya punya keyakinan 4 rekening dari Brigadir Yosua ini masih melakukan transaksi sampai sekarang dari tanggal kematian Brigadir J tanggal 8 Juli," katanya.

"Ada dugaan uang-uang dari mafia ini, yang disimpan atas nama skuad ini mengalir sampai jauh. Dengan melibatkan PPATK akan terlihat dari mana alirannya dan kemana alirannya," kata Kamaruddin.(bum)

 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved