Ray Rangkuti Sebut PPP Berpotensi Kehilangan Suara Perempuan dan Milenial
Ray menyarankan PPP segera mengumumkan capres pilihannya agar bisa menjadi daya tarik bagi calon pemilih.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA- Pengamat Politik Ray Rangkuti menyebut Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berporensi kehilangan banyak suara dari kelompok milenial dan perempuan akibat permasalahan Ketua Umum Partainya.
Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri dialog menuju Pemilu 2024 dengan tema “Menakar Peluang PPP Menembus Parlemen Pada Pemilu 2024” di Jakarta, Selasa (16/8/2022).
“Isu seperti ini harus dijelaskan kebenarannya karena sensitif. Jika tidak, PPP akan kehilangan suara dua kelompok tersebut,” kata Ray Rangkuti.
Ia menyebut, figur masih menjadi salah satu indikator utama dalam mendongkrak elektabilitas partai politik di Indonesia.
Ray menyarankan PPP segera mengumumkan capres pilihannya agar bisa menjadi daya tarik bagi calon pemilih.
Baca juga: VIDEO Perumahan Mutiara Hijau Residence Cibinong Terendam Banjir
Sementara Politisi Senior PPP Rusli Effendi mengaku, PPP sangat terbuka jika mendapat kritik dan masukan.
Namun, ia tidak bisa menjawab jika kritikannya adalah masalah pribadi .
“Kami tidak ingin tersandera oleh seseorang, sehingga partai politik jadi tergerus kepercayaannya terhadap publik dan pemilih. Maka menurut saya ketauladan seseorang cukup penting. PPP pun punya tokoh yang mumpuni dengan kemampuan hebat, serta tidak kekurangan figur yang mampu memimpin partai,” ujar Rusli.
Baca juga: Kenduri Swarnabhumi Menghubungkan Kembali Masyarakat dan Lingkungan Sungai Batanghari
Sedangkan Direktur Lembaga Survei Indonesia (LSI), Djayadi Hanan menyebutkan bahwa PPP harus berebut akumulasi suara umat islam yang memilih partai berasaz Islam berkisar 30-35 persen. Angka tersebut, lanjut Hanan, diperebutkan partai islam selain PPP, seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).