Pendidikan
Fakultas Farmasi Universitas Pancasila Mengawali Kerjasama dengan University of California Berkeley
Mengawali kerjasama dengan University of California Berkeley. Hal itu dilakukan Fakultas Farmasi Universitas Pancasila.
Penulis: Dodi Hasanuddin | Editor: Dodi Hasanuddin
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Fakultas Farmasi Universitas Pancasila Mengawali Kerjasama dengan University of California Berkeley.
Fakultas Farmasi Universitas Pancasila mengadakan acara hybrid seminar dengan mengundang pembicara dari University of California Berkeley (UCB) yakni Prof. George Anwar dan Dr. Matthew P. Sherburne.
Tema kegiatan ini “In-Depth talk about University of California Berkeley”. Kegiatan ini merupakan kegiatan awal untuk membuka peluang kerjasama antara Universitas Pancasila dengan University of California Berkeley.
Baca juga: Fakultas Teknik Universitas Pancasila Gandeng Pelaku Industri Fasilitasi Mahasiswa untuk Magang
University of California Berkeley berada di peringkat #4 di Universitas Global Terbaik.
Universitas diberi peringkat sesuai dengan kinerja mereka di serangkaian indikator keunggulan yang diterima secara luas.
Oleh karena itu, antusias partisipan yang hadir cukup tinggi baik dari mahasiswa Universitas Pancasila maupun dari pihak Universitas lain hadir mewakili melalui offline maupun online zoom.
Rangkaian acara ini diawali dengan sambutan Dekan Fakultas Farmasi Universitas Pancasila, Prof. Dr. apt. Syamsudin, M.Biomed.
Baca juga: Penuhi SDM Bagi Industri, Kadin DKI MoU dengan Universitas Pancasila
Prof Syamsudin menyampaikan bahwa seminar ini merupakan langkah permulaan kerjasama dengan UCB dimana adanya kolaborasi di berbagai bidang.
Di antaranya pertukaran pelajar serta dosen, mahasiswa melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi, kerjasama riset, kuliah tamu, kunjungan Profesor, postdoctoral dan kursus atau program keahlian tertentu.
Rektor Universitas Pancasila, Prof. Dr. Edie Toet Hendratno, S.H., M.Si., FCBArb. menyampaikan rasa bangga dan sangat mendukung langkah awal kolaborasi ini, dimana Fakultas Farmasi Universitas Pancasila dapat menjadi tuan rumah dalam kunjungan UCB di Indonesia.
UCB merupakan universitas bergengsi dan salah satu yang terbaik di dunia, tentu dengan agenda ini diharapkan dapat terus berlanjut dengan kerjasama dimulai dari yang kecil terlebih dahulu di Fakultas Farmasi kemudian fakultas lainnya yang ada di Universitas Pancasila.
Kolaborasi antar universitas (University to University), tidak hanya dalam proses akademik namun dapat berkembang sesuai dengan program kerja yang telah disepakati bersama ke depannya.
Tentunya Universitas Pancasila siap untuk berkolaborasi dengan UCB. Dengan adanya kerjasama dengan kampus ternama seperti UCB harapan besarnya dapat meningkatkan kualitas perguruan tinggi untuk lebih baik dan unggul dari berbagai bidang.
Henryanto Komala selaku Board of Director/ BOD PT Natura Nuswantara Nirmala (Nucleus Farma) selaku sponsor tunggal dalam kegiatan ini pun menjelaskan, selaku mitra industri pun sangat mendukung kegiatan awal ini.
"Peluang kerjasama pun terbuka untuk akademisi baik dari Universitas Pancasila maupun UCB," kata Henryanto yang merupakan alumni UCB, Selasa (2/8/2022).
Baca juga: Reksa Dana Bisa Jadi Pilihan Instrumen Investasi bagi Pendidikan Anak
BOD Nucleus Farma,C ipto Kokadir menambahkan bahwa inovasi teknologi dan riset pengembangan produk merupakan dasar kolaborasi dengan perguruan tinggi.
Demikian juga disampaikan CEO Nucleus Farma, Edward Basillianus.
"Dengan adanya pengembangan produk oleh para ahli dan pakarnya meningkatkan kepercayaan masyarakat menggunakan produk berbasis riset," tutur Edward Basillianus.
Sementara itu, Prof. George Anwar dan Dr. Matthew P. Sherburne merupakan pakar di bidang Material Science mengenalkan sejarah UCB dan ruang lingkupnya serta beberapa riset yang dikerjakan oleh para ahli di UCB.
Dr. Matthew menyampaikan bahwa banyak mahasiswanya yang berasal dari Indonesia melanjutkan studi di UCB.
Salah satu yang menarik dan sesuai dengan bidang kefarmasian adalah riset yang berjudul “Microphysiological System (tissue chips) for Drug Development, Gene Editing and Enviromental Screening” bahwa organ pada chip dalam penelitiannya menampung jaringan jantung manusia yang berasal dari sel induk dewasa, dapat menggantikan model hewan untuk pemeriksaan keamanan obat.
Baca juga: Nucleus Farma Hadir di Kongres Nasional PAPDI, Jelaskan Manfaat Onoiwa MX ke Hevearita Gunaryanti
Beberapa kendala penemuan dan pengembangan obat terhambat oleh tingkat kegagalan yang tinggi yang dikaitkan dengan ketergantungan pada model hewan non-manusia yang digunakan selama pengujian keamanan dan kemanjuran.
Di sini, para ahli mencoba membuat model in vitro jaringan jantung dan hati manusia. Kemudian di Laboratorium Jay Keasling-UCB dapat merekayasa Escherichia coli dan Saccharomyces cerevisiae untuk menghasilkan prekursor artemisinin, asam artemisinat, yang dapat dengan mudah diubah menjadi artemisinin.
Kegiatan ini juga tak luput atas peran penting seluruh tim panitia internal Fakultas Farmasi Universitas Pancasila yang diketuai oleh apt. Greesty F Swandiny, M.Farm. serta moderator sesi seminar Dr.rer.nat. apt. Deni Rahmat, M.Si.
Besar harapan bersama banyak hal menarik yang dapat dikembangkan lebih lanjut dan kerjasama yang baik ke depannya untuk antar universitas yang sudah bertemu pada kegiatan bersejarah ini.