Advertorial

Pilah Sampah Dari Rumah Jadi Budaya di RW 12 Kelurahan Rawamangun Lewat Swakelola Sampah Selusin

Warga RW 12, Kelurahan Rawamangun, Jakarta Timur, mampu kembangkan program Swakelola Sampah Selusin.

dok. PLN UID Jakarta Raya
Memilah sampah dari rumah sudah menjadi kebiasaan bagi 110 KK warga RW 12, Kelurahan Rawamangun, Jakarta Timur, dalam program Swakelola Sampah Selusin. 

WARTAKOTALIVE.COM, RAWAMANGUN - Memilah sampah dari rumah sudah menjadi kebiasaan bagi 110 KK warga RW 12, Kelurahan Rawamangun, Jakarta Timur, dalam program Swakelola Sampah Selusin.

Warga sudah memilah sampah menjadi organik dan anorganik. Hal ini dilakukan karena kesadaran warga bahwa persoalan sampah memberikan kontribusi yang sangat signifikan terhadap emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dan menjadi penyebab perubahan iklim serta pemanasan global.

“Program ini kami beri nama Swakelola Sampah Selusin, jadi untuk sampah non-organik mulai dari sampah botol plastik, plastik kresek, besi, kertas koran, dan kardus," ungkap Ketua RW 12 sekaligus Ketua Bank Sampah Selusin, Muhtar, Minggu (30/7/2022).

Muhtar menyebutkan, sampah anorganik yang dikumpulkan warga mencapai 150 kg per bulan. Selain ditimbang dan dijual, sampah ini juga dijadikan art and craft.

program Swakelola Sampah Selusin (1)
Memilah sampah dari rumah sudah menjadi kebiasaan bagi 110 KK warga RW 12, Kelurahan Rawamangun, Jakarta Timur, dalam program Swakelola Sampah Selusin.

"Kami juga telah membuahkan prestasi dalam Lomba Hari Anak Nasional di Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) Rawamangun pada Minggu 24 Juli 2022 lalu yaitu juara 3 lomba kreasi mainan anak dari sampah, dan juara 1 lomba kreasi tempat sampah dari sampah mewakili kelurahan Rawamangun,” tambahnya.

Sedangkan untuk sampah organik, lanjut Muhtar, dikumpulkan setiap hari oleh warga yang terdiri dari sisa makanan dari rumah tangga, warung, dan sampah organik lainnya.

Setiap bulan sampah organik yang dikumpulkan mencapai 350 kg. Sampah organik diolah menggunakan komposter di bank sampah dan sebagian sisa makanan diolah di rumah maggot.

mengolah sampah organik
Warga RW 12, Kelurahan Rawamangun, Jakarta Timur mengolah sampah organik menggunakan komposter di bank sampah dan sebagian sisa makanan diolah di rumah maggot. Hasil panen maggot digunakan untuk pakan lele.

“Hasil panen magot digunakan untuk pakan lele sebagai bagian ketahanan pangan,” ujarnya.

Muhtar juga mengucapkan terima kasih berkat bantuan dari PLN Peduli warga RW 12 bisa mengembangkan program Swakelola Sampah Selusin ini.

“Melalui program Swakelola Sampah Selusin, kami bisa menambah program untuk komposter rumahan agar warga dapat membuat komposter secara mandiri di 16 RT untuk warga yang sustain memilah sampah sampai saat ini," ucap Muhtar.

Sementara, Senior Manager PLN UID Jakarta Raya, Kemas Abdul Gaffur mengatakan, melalui program PLN Peduli, PLN senantiasa mendukung program yang berbasis lingkungan, terutama dalam Momentum kepemimpinan Indonesia dalam G20 tahun ini.

“Kami mendukung pemerintah dalam upaya bersama negara-negara G20 untuk melakukan pengelolaan sampah berkelanjutan melalui gerakan 3R reduce, reuse, recycle, ekonomi sirkular, serta pilah sampah dari sumbernya,” ungkap Kemas.

PLN bersama masyarakat terus berkolaborasi dalam program-program yang bermanfaat terhadap lingkungan sesuai dengan misi PLN yaitu menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved