Pilpres 2024

Jenderal Andika Masuk Bursa Capres, Pengamat Soroti Sikap Diamnya:Katakan Tidak Bersedia atau Mundur

Sikap Jenderal Andika Perkasa saat ini dinilai bisa mempengaruhi kinerjanya sebagai panglima TNI.

Editor: Feryanto Hadi
Youtube
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Jenderal Andika diminta untuk menyikapi namanya masuk dalam bursa calon presiden 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--- Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menjadi salah satu nama yang direkomendasikan Partai NasDem menjadi calon presiden (capres) 2024.

Kini, sikap diam Jenderal Andika Perkasa terkait namanya masuk bursa calon presiden dipertanyakan.

Pengamat Pertahanan dan Keamanan dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Robi Sugara menganggap, sikap Jenderal Andika Perkasa saat ini dinilai bisa mempengaruhi kinerjanya sebagai panglima TNI.

Menurutnya, sejak nama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa diumumkan sebagai satu dari tiga calon presiden 2024 yang akan diusung oleh Partai Nasdem pimpinan Suryo Paloh, kinerjanya sebagai panglima TNI berpotensi syarat kepentingan politik.

Robi menyebut ada dua alasan kinerja Andika sebagai Panglima TNI berpotensi ganda dengan kepentingan politik pribadinya.

Pertama, pengumuman akhir pengusungan calon presiden secara definitif dari Nasdem kemungkinan akhir tahun ini.

Baca juga: Selain Ganteng dan Macho, Ternyata karena Ini NasDem Lirik Jenderal Andika Perkasa jadi Bakal Capres

“Andika dengan jabatan yang dipimpinya akan memanfaatkan power tersebut untuk mempengaruhi Nasdem mengusungnya sebab secara personal Andika seperti membiarkan usulan dari Nasdem tersebut dan ini berpotensi abuse of power,” ungkap dosen FISIP UIN Syarif Hidatullah Jakarta dikutip Antara, Senin (25/7/2022)

Robi lantas membandingkan sikap antara Andika dengan Panglima TNI 2015-2017 Gatot Nurmantyo.

Kala itu, Jenderal Gatot secara tegas ketika menjabat sebagai panglima mengatakan bahwa dirinya tidak akan mencalonkan atau tidak bersedia dicalonkan sebagai presiden selagi dirinya menjabat sebagai Panglima TNI.

“Jadi pilihan buat Andika ada dua yaitu mengundurkan diri atau dirinya mengatakan bahwa dirinya tidak bersedia dicalonkan,” ujar Robi.

Baca juga: Anies Baswedan Capres 2024, DPD Partai Nasdem Berusaha Keras Capai Target Kursi di DPR

Baca juga: Politisi PDIP Kritik Etika Politik Partai NasDem Rekomendasikan Ganjar dan Andika Jadi Capres 2024

Alasan kedua, menurut Robi ketika tidak ada sikap yang jelas oleh Andika, maka pekerjaannya sebagai Panglima TNI berpotensi menjadi tidak professional.

“Sebab apapun yang akan dilakukaannya saat ini pasti syarat ditunggangi dengan pencitraan dirinya untuk menaikkan popularitas dan elektabilitas,” kata Robi.

Secara regulasi, Robi mengatakan bahwa tidak ada yang dilanggar oleh Andika dalam tindakannya ini tetapi secara etika ini menciderai profesionalitas TNI di kemudian hari.

“Sebab ketika nama Andika masuk ke bursa capres, itu sudah pasti ditarik pada kepentingan politik sementara dirinya masih menjabat sebagai panglima TNI dan ini tentu berbeda dengan kasus Anis dan Ganjar yang keduanya menempati jabatan politik,” ujar Robi.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved