Edukasi
Masyarakat yang Menyebarkan Hoaks Makin Meningkat
masifnya penggunaan internet di Indonesia membawa berbagai risiko, seperti penipuan online, hoaks, cyberbullying, dan konten negatif lainnya.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Bagaikan pisau bermata dua, masifnya penggunaan internet di Indonesia membawa berbagai risiko, seperti penipuan online, hoaks, cyberbullying, dan konten negatif lainnya.
Hal itu kemudian yang mendorong Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Siberkreasi dan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) menyelenggarakan pelatihan literasi digital kelas kebal hoaks bagi masyarakat.
Dirjen Aplikasi Informatika Kominfo, Samuel Abrijani Pangerapan dalam keterangan tertulisnya ,Jumat (22/7/2022) mengatakan, peningkatan penggunaan teknologi ini harus diimbangi dengan kapasitas literasi digital yang mumpuni.
Hal ini agar masyarakat dapat memanfaatkan teknologi digital dengan produktif, bijak, dan tepat guna.
Berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional Indonesia yang dilakukan oleh Kominfo dan Katadata Insight Center pada tahun 2021, saat ini Indonesia masih menduduki kategori “sedang” dalam hal kapasitas literasi digital dengan nilai angka sebesar 3.49 dari 5.00.
Ketua Presidium MAFINDO, Septiaji Eko Nugroho, mengatakan bahwa masyarakat perlu mempelajari cara membedakan fakta dengan hoaks.
“Audit sosial ini adalah metode untuk mencari tahu apakah profil atau konten yang kita lihat media sosial adalah fakta atau buatan,” kata Septiaji di kelas literasi digital di Kendari, Sulawesi Tenggara, diikuti sejumlah komunitas hingga perguruan tinggi di daerah itu belum lama ini.
"Kita perlu punya keahlian, perlu punya kemampuan untuk melakukan periksa fakta mandiri, apakah itu editan di konten video ataupun foto,” imbuhnya.
Program itu bertujuan mengembangkan kemampuan berpikir kritis masyarakat terhadap informasi yang diterima dalam rangka mewujudkan Indonesia #MakinCakapDigital.
Baca juga: Penggunaan Teknologi Digital Harus Diimbangi Edukasi Literasi Digital yang Mumpuni
Baca juga: Literasi Digital Masyarakat Indonesia Masih Rendah, Ini Tips Aman Bermedia Digital
Audit merupakan proses pengumpulan serta pemeriksaan bukti mengenai informasi guna menentukan dan membuat laporan terkait tingkat kesesuaian antara informasi dan kriteria yang ditetapkan.
Hasil dari survei yang dilakukan oleh Kominfo dan Katadata Insight Center terkait berita bohong atau hoaks menunjukkan bahwa masih terdapat masyarakat yang menyebarkan hoaks.
Dimana sebanyak 11,9 persen responden mengakui telah menyebarkan hoaks pada 2021.
Persentase tersebut naik 11,2 persen dari tahun 2020.
Baca juga: Tingkatkan Kecerdasan Anak-Anak Penerima Manfaat, Pendamping PKH Gelar Pekan Literasi
Kelas kebal hoaks diselenggarakan untuk mengedukasi masyarakat tentang definisi hoaks, kategorisasi serta perangkat sederhana yang dapat digunakan untuk melakukan verifikasi fakta terhadap sebuah informasi.
