Berita Jakarta

Dianugerahi Gelar Kehormatan, Jenderal Dudung Ajak Pemuda Dayak Masuk TNI: Ada Tato, Tindik Tak Apa

Dudung mengajak putra daerah Dayak untuk berkontribusi mempertahankan kedaulatan Republik Indonesia melalui TNI. 

Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/M Rifqi Ibnumasy
KSAD Jenderal Dudung menerima gelar kehormatan warga utama Dayak dari Majelis Adat Dayak Nasional. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Gelar kehormatan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman bertambah.

Kali ini, jenderal bintang empat itu mendapatkan gelar kehormatan utama warga Dayak dari Majelis Adat Dayak Nasional (MADN), 

Acara penganugerahan gelar kehormatan itu berlangsung meriah, Kamis (21/7/2022).

kedatangan Dudung di Ancol, Pademangan, Jakarta Utara disambut dengan tari-tarian Adat Dayak.

Tak ketinggalan, sebelum memasuki ruang acara, Dudung secara simbolis memotong palang gapura bambu dengan golok.

Sorak-sorai disertai dengan ucapan "Arus…Arus…Arus" bergema seusai Dudung berhasil memotong bambu penghalang gapura.

Baca juga: Pesan Jenderal Dudung kepada Perwira Remaja Baru TNI AD: Jangan Gampang Mengamuk

Saat penganugerahan gelar kehormatan warga utama Dayak, Dudung dikenakan untuk memakai berbagai atribut kebudayaan Dayak.

Saat memberikan sambutan, Dudung mengajak putra daerah Dayak untuk berkontribusi mempertahankan kedaulatan Republik Indonesia melalui TNI. 

"Ada toleransi (putra Dayak), misal tinggi badan kurang sedikit tidak apa, kemudian pakai tato, tak apa karena itu tato adat, kemudian yang ditindik, ya tak apa," kata Dudung. 

Baca juga: Saat Sidang Disertasi, Jenderal Dudung Contohkan Penurunan Baliho Sebagai Strategic Leadership Style

Baca juga: VIDEO : KSAD Jenderal Dudung Tembakkan Roket Astros II Mk 6

Menanggapi kegiatan ini, Ketua Dewan Pakar Majelis Adat Dayak Nasional Alue Dohong berharap, nantinya masyarakat Dayak mendapatkan perhatian untuk bergabung dalam jajaran TNI.

"Saya kita ada beberapa usulan, bahwa masyarakat Dayat diberikan kebijakan afirmatif untuk menjadi perwira, masuk Akmil dan seterusnya. Kalau bisa ada kuota khusus, agar masyarakat Dayak berpartisipasi membangun pertahanan melalui TNI," kata Alue.

Alue juga meminta, agar di wilayah Kalimantan Timur didirikan Sekolah Taruna Nusantara agar putra Dayak lebih mudah berperan menjadi prajurit TNI.

Menimbang, masih banyak putra daerah Dayak yang hidup di kedalaman hingga mereka mengalami kendala keterbatasan informasi.

"Kemudian juga masyarakat Dayak ingin bahwa dengan kehadiran Ibukota negara di Kalimantan Timur diberikan kemudahan untuk menjadi anggota TNI, sehingga masyarakat Dayak dapat berpartisipasi menjaga kedaulatan RI ini," pungkasnya.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved