SOSOK

Kisah Seniman Pelukis Piring di Bekasi, Berjuang sebagai Orangtua Tunggal demi Nafkahi Buah Hati

Sebelum serius menggeluti bisnis jasa seni lukis piring, Dian hanya bekerja sebagai pedagang pasar malam menjajakan apa saja yang bisa dijual.

Warta Kota/Yolanda Putri Dewanti
Bagus Dian Margian, seniman pelukis piring saat ditemui Wartakotalive.com di kawasan Kavling Al-Ikhlas, Jalan Rawa Bugel, Kelurahan Margamulya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi. 

WARTAKOTALIVE.COM MARGAMULYA -- Jumat (15/7/2022) pukul 10.00 WIB, di rumah kontrakan tipe tiga petak kawasan Kavling Al-Ikhlas, Jalan Rawa Bugel, Kelurahan Margamulya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, tampak sepi meski pintu rumah terbuka lebar.

Di tempat itulah Bagus Dian Margian (35) memulai aktivitasnya. Dian merupakan seniman yang menjadikan piring sebagai media lukisnya.

Usaha yang dirintisnya sejak 2020 ini diberi nama sang buah hati yakni Dian Okta Atalah (3) atau menjadi "Dian Galery".

Alhasil, warga sekitar lebih mengenal dirinya dengan panggilan Dian.

Bermodalkan meja kecil, satu set pensil warna, dan lampu belajar sederhana ruang depan rumah kontrakannya dijadikan tempat dia menghasilkan karya lukis.

Terdapat juga dua buah kipas angin berukuran besar dan kecil, yang digunakannya untuk menemani proses pembuatan lukisan agar tak merasa kegerahan.

Berawal dari hobi, kata dia, kini melukis bisa menjadi mata pencaharian untuk menafkahi anak semata wayangnya itu.

Dian sudah bercerai dengan mantan istrinya sejak anaknya masih berusia satu bulan.

Baca juga: Kisah Pilu Rini S Bon Bon Sakit Diabetes Sampai Berat Badan Turun Drastis 30 Kg

Sejak saat itu, Dian semakin semangat mencari nafkah untuk masa depan putra kecilnya.

Awalnya, ketika memulai usaha ia hanya menggunakan media kertas dan helm saja.

Bagus Dian Margian bersama puluhan karya lukisnya
Bagus Dian Margian bersama puluhan karya lukisnya (Warta Kota/Yolanda Putri Dewanti)

"Kalau dari awal saya hobi ya, sempat menggunakan media kertas dan helm. Lalu, mau coba ide baru akhirnya memilih piring. Pas diaplikasikan dipiring dan coba dipanjang ditembok gitu lebih bagus dan peminatnya banyak," ucap Dian saat ditemui Wartakotalive.com di kediamannya.

Sembari terus bercerita, tangannya mengeroreskan pensil di permukaan piring yang sedang ia gambar.

Sesekali, Dian harus berhenti sejenak tak kala sang buah hati memintanya untuk membuat susu atau mengajaknya sekedar jajan di warung depan.

"Iya seperti ini, kalau saya lagi melukis dia meminta susu saya berhenti dulu. Kadang dia nangis juga karena sudah ngantuk, bangunnya sejak pagi tadi," ucapnya sambil memangku anaknya yang tengah menangis.

Ia mengungkapkan, sebelum memasarkan lukisannya ini secara Online. Memajang lukisan ke emperan jalan sudah dilakukannya terlebih dahulu.

Biasanya, ia mangkal membuka lapak di Jalan Harapan Jaya, Bekasi Utara.

Namun, dikarenakan belum ada tenda alhasil jika hujan melanda lukisannya harus segera diselamatkan.

Baca juga: Simak Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail yang Jadi Manifestasi Keberserahan Dalam Kurban

"Iya pernah saya di pinggir jalan dulu, cuma kalau hujan kehujanan, ya panas kepanasan jadi nggak menentu," ucap Dian.

Adapun keterampilan menggambarnya didapat secara otodidak, ia mengaku tak pernah mengenyam pendidikan seni atau semacamnya.

Ayah satu anak ini mengungkapkan, sebelum serius menggeluti bisnis jasa seni lukis piring, Dian hanya bekerja sebagai pedagang pasar malam menjajakan apa saja yang bisa dijual.

Saat itu, melukis hanya sebatas hobi, beberapa permintaan saja dia layani tetapi belum benar-benar dijalankan secara serius seperti sekarang.

"Pernah kerja di pasar malam juga, terus melukis hanya sampingan saja nggak kayak sekarang," imbuhnya.

Hasil karya gambar tokoh seperti Presiden ke-3 Republik Indonesia Abdurahman Wahid atau Gus Dur, pembalap MotoGP dunia Valentino Rossi, akrtis cantik Jessica Mila hingga penyanyi Raisa merupakan koleksi hasil karyanya.

Kini, Dian membuat Instagram dan Facebook (Dian Galery) sebagai medianya untuk berjualan agar lukisannya ramai diburu pembeli.

"Di media sosial itu sudah saya tampilkan hasil karya saya, jadi jika ingin ada yang membeli sudah terbayang hasilnya seperti apa," tambahnya.

Bahkan, agar menambah rasa kepercayaan calon pembeli, Dian memamerkan hasil karya seni lukis piringnya itu sambil menyertakan video proses pembuatannya.

Untuk karya seni lukis piring, Dian mematok harga cukup terjangkau, mulai dari Rp 300.000-an hingga Rp 500.000-an tergantung tingkat kerumitan.

"Tergantung gambarnya, misalnya ada empat wajah beda harganya, terus juga saya bisa melayani lukis di kertas kanvas pakai metode pulpen. Jika, ingin memesan juga bisa ke WA 0896-6530-4246," jelas dia.

Untuk proses pengerjaan, Dian menjelaskan, satu piring membutuhkan waktu sekitar empat sampai lima jam.

"Dalam sehari itu saya bisa menyelesaikan dua lukisan, masing-masing lukisan saya kerjakan empat sampai lima jam," ungkap Dian.

Dengan penghasilan yang ia miliki, ia mampu memenuhi kebutuhan sehari-harinya seperti untuk membayar kontrakan, membeli susu, memberi orangtuanya, hingga pengeluaran lainnya.

"Disyukuri berapa saja penghasilannya, terpenting susu anak, bayar kontrakan sekitar Rp 800.000-an, listrik, memberi orangtua dan kebutuhan lainnya," tutup dia.(m27-bersambung).

Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved