Pilpres 2024

Dua Alasan Wacana Duet Puan-Anies Sulit Terwujud di Pilpres 2024, Salah Satunya Fakto Pendukung

Fanatisme kedua simpatisan itu terlihat sulit untuk bersatu mengusung Puan dan Anies pada Pilpres 2024.

Editor: Yaspen Martinus
@puanmahararini
Jamiluddin Ritonga, pengamat politik dari Universitas Esa Unggul, menilai peluang duet Puan Maharani-Anies Baswedan, sulit terwujud di Pilpres 2024. 

"Sebab, kalau pun dipaksakan, duet Anies-Puan untuk menang pun relatif kecil."

Baca juga: Abraham Samad: KPK Tak Bisa Diharapkan Jika Tidak Usut Dugaan Pidana Gratifikasi Lili Pintauli

"Sebab, pendukung Anies dan Puan bukan saling mendukung, tapi justru saling meniadakan,” beber Jamil.

Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, menyambut baik wacana duet Puan Maharani dan Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Wacana duet tersebut mencuat setelah kebersamaan keduanya tertangkap di ajang Formula-E, Sabtu (4/6/2022) lalu.

Pada momen tersebut, Puan dan Anies duduk berdampingan menonton gelaran balap mobil listrik tersebut.

"Wah, pasangan bagus itu, bisa-bisa satu kali putaran itu pasangan."

"Menurut saya, ini (kalau jadi) bisa-bisa rekonsiliasi nasional antara cebong kampret," kata Bahlil dalam rilis survei Indikator Politik Indonesia secara virtual, Senin (11/7/2022).

Lembaga survei Indikator Politik Indonesia menilai wacana duet Puan-Anies jika dilihat dari segi kualitatif, berpotensi menjadi pasangan yang saling melengkapi.

Baca juga: Lili Pintauli Siregar Ajukan Surat Pengunduran Diri kepada Jokowi Sejak 30 Juni 2022

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menuturkan, Puan punya kelebihan dengan besarnya suara PDIP yang mampu mencalonkan presiden tanpa berkoalisi.

Sedangkan Anies Baswedan adalah figur non partai. Sehingga, pasangan itu mampu melaju di Pemilu 2024.

"Sisi latar belakang keduanya juga punya kombinasi yang unik."

Baca juga: Menkes Ancam Cabut Izin Operasional Laboratorium yang Tak Masukkan Hasil Tes Covid-19 ke Sistem

"Puan Itu politisi, Ketua DPR yang juga pernah jadi Menko."

"Kemudian Anies adalah akademisi yang sekarang menjadi kepala daerah.”

“Keduanya juga punya keturunan yang sama-sama cucu pahlawan nasional," ulasnya.

Baca juga: Ketua Majelis Syuro PKS: Selagi Belum Deklarasi, yang Dekat Bisa Bubar

Kendati demikian, Burhanuddin memandang jika dilihat dari kuantitatif, wacana duet tersebut masih perlu melihat daya tarik pemilih. Sebab, segmentasi pemilih pada Puan dan Anies berbeda.

"Meski dari segi kualitatif memang menjanjikan, dari segi kuantitatifnya perlu dites, apakah keduanya punya daya tarik dan bisa diterima segmen pemilih masing-masing?" Paparnya. (Naufal Lanten)

Sumber: Tribunnews
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved