Idul Adha

Amalan yang Diperbanyak Selama 3 Hari Tasyrik, Termasuk Jadwal Puasa Ayyamul Bidh

Disebut tasyrik karena tasyrik itu berarti mendendeng atau menjemur daging qurban di terik matahari.

Tribun Style
Amalan pada Hari Tasyrik 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Amalan apa saja yang dianjurkan selama hari Tasyrik 2022? 

Apa itu hari tasyrik? Hari tersebut adalah tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah 1443 hijriah.

Imam Nawawi rahimahullah berkata,

“Hari tasyrik adalah tiga hari setelah Idul Adha (yaitu 11, 12, 13 Dzulhijjah).

Disebut tasyrik karena tasyrik itu berarti mendendeng atau menjemur daging qurban di terik matahari.

Dalam hadits disebutkan, hari tasyrik adalah hari untuk memperbanyak dzikir yaitu takbir dan lainnya.” (Syarh Shahih Muslim, 8: 18).

Para ulama sepakat bahwa diharamkan untuk berpuasa pada hari-hari tasyrik, yaitu hari-hari yang jatuh pada tanggal 11, 12 dan 13 di bulan Dzulhijjah. 

Baca juga: Meriahkan Idul Adha, BAZNAS Gelar Semarak Kurban Online BAZNAS 1443H

Pada tiga hari itu umat Islam masih dalam suasana perayaan hari Raya Idul Adha sehingga masih diharamkan untuk berpuasa. Dasar keharamannya adalah hadits berikut: 

Dari Nubaisyah al-Huzali: Rasulullah saw bersabda: “Hari-hari tasyriq adalah hari makan dan minum.” (HR. Muslim)

Amalan di Hari Tasyrik

Pertama, memperbanyak dzikir.

Dari Nubaisyah al-Hudzali radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi SAW bersabda: “Hari Tasyrik adalah hari makan, minum, dan banyak mengingat Allah.” (HR. Muslim).

Dzikir pada hari tasyrik, bisa dilakukan dalam beberapa bentuk, diantaranya:

1. Melakukan Takbiran setiap selesai shalat wajib.

2. Mengingat Allah dan berdzikir ketika menyembelih

3. Mengingat Allah dengan membaca basmalah sebelum makan dan hamdalah setelah makan.

4. Mengingat Allah dengan melantunkan takbir ketika melempar jumrah di hari tasyrik. yang anya dilakukan jamaah haji.

5. Mengingat Allah dengan memperbanyak takbiran secara mutlak, di manapun dan kapanpun

Baca juga: Pembagian Paket Daging Kurban di JIC RIcuh, Ratusan Warga Berdesakan HIngga Saling Dorong

Kedua, memperbanyak berdoa kepada Allah

Ikrimah (murid Ibn Abbas) mengatakan:

Doa berikut dianjurkan untuk dibaca pd hari tasyrik:

RABBANAA AATINAA FID-DUN-YAA HASANAH WA FIL AA-KHIRATI HASANAH, WA QINAA ADZAABAN-NAAR.

Ziyad Al-Jasshas meriwayatkan dari Abu Kinanah al-Qurasyi, bahwa beliau mendengar Abu Musa al-Asy’ari berceramah dalam khutbahnya ketika Idul Adha:

Setelah hari raya qurban ada tiga hari, dimana Allah menyebutnya sebagai al-Ayyam al-Ma’dudat (hari-hari yang terbilang), doa pada hari-hari ini, tidak akan ditolak. Karena itu, perbesarlah harapan kalian.

Puasa Ayyamul Bidh

Lantas bagaimana pelaksanakan Puasa Ayyamul Bidh bulan Dzulhijjah 1443 H?

Khusus Bulan Dzulhijjah, umat Muslim Tidak boleh melaksanakan puasa Ayyamul Bidh pada 13 Zulhijjah 1442 H, karena tanggal 13 Dzulhijjah termasuk hari tasyrik.

Umat Islam tetap boleh melaksanakan Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Dzulhijjah dengan jadwal sebagai berikut:

1. Puasa Ayyamul Bidh hari pertama 14 Zulhijjah 1442 H/24 Juli 2021

2. Puasa Ayyamul Bidh hari kedua, 15 Zulhijjah 1442 H/25 Juli 2021

3. Sementara hari ketiga Puasa Ayyamul Bidh, bisa dilaksanakan pada 16 Zulhijjah 1442 H/26 Juli 2021.

Sebagaimana dijelaskan Buya Yahya dalam ceramahnya yang diunggah di YouTube 14 April 2020, berjudul

"Bolehkah puasa ayyamul bidh apda tanggal 16, 17, 18?".

Menurut Buya Yahya, segala amalan ibadah yang sudah dilaksanakan secara istiqamah sebaiknya tidak ditinggalkan, karena disitulah adanya keberkahan.

Kecuali terdapat udzur syar'i yang manusia tidak bisa menolaknya. Jika sudah demikian maka, gantilah ibadah yang sudah ditinggalkan itu di waktu yang lain.

Niat Puasa Ayyamul Bidh

Sebelum melaksanakan Puasa Ayyamul Bidh maka wajib membaca niatnya sebagai berikut:

َوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

NAWAITU SAUMA AYYAMI BIDH SUNNATAN LILLAHI TA’ALA

“Saya niat puasa pada hari-hari putih , sunnah karena Allah ta’ala.”

Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh

Puasa Ayyamul Bidh diartikan sebagai puasa pada 3 hari bulan bersinar terang, sehingga malam tampak putih bercahaya.

Mengutip dari Banjarmasinpost, dalam kitab 'Umdatul Qari`Syarhu Shahihil Bukhari dijelaskan bahwa sebab dinamai Ayyamul Bidh terkait dengan kisah Nabi Adam AS ketika diturunkan ke muka bumi.

Ketika Nabi Adam diturunkan ke bumi seluruh tubuhnya terbakar oleh matahari sehingga menjadi hitam.

Kemudian Allah memberikan wahyu untuk berpuasa selama tiga hari yaitu tanggal 13, 14, 15.

Ketika hari pertama puasa, sepertiga badannya menjadi putih.

Hari kedua, sepertiganya menjadi putih dan hari ketiga, sepertiga sisanya menjadi putih.

Melakukan puasa putih sama halnya dengan puasa sepanjang tahun.

Ini seperti yang dijelaskan dalam hadits berikut:

صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ

“Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR Bukhari nomor 1979).

Adapun anjuran untuk melaksanakan puasa putih adalah sebagai berikut:

Dari Abu Dzar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padanya,

يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ

“Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).” (HR. Tirmidzi no. 761 dan An Nasai no. 2425. Abu ‘Isa Tirmidzi mengatakan bahwa haditsnya hasan).

Nah, bagi kamu yang sudah melaksanakan puasa sunnah 10 hari pertama di bulan Rajab, kamu bisa menyambungnya dengan Puasa Ayyamul Bidh ini.

Ini seperti yang dijelaskan dalam hadits berikut:

صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ

“Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR Bukhari nomor 1979).

Adapun anjuran untuk melaksanakan puasa putih adalah sebagai berikut:

Dari Abu Dzar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padanya,

يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ

“Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).” (HR. Tirmidzi no. 761 dan An Nasai no. 2425. Abu ‘Isa Tirmidzi mengatakan bahwa haditsnya hasan)

 

Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Juli 2022 Bertepatan Hari Tasyrik, Ini Anjuran Ulama

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved