Perang Rusia Ukraina
Jangan Panggil Dia Presiden Putin, Panggil Saja 'Our Ruler' atau 'Pravitel'
Sekutu Rusia menyerukan agar Vladimir Putin disebut Ruler atau Penguasa daripada Presiden. Partai Demokrat Liberal di Rusia menyarankan Pravitel
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Budi Sam Law Malau
Zhirinovsky juga menggembar-gemborkan 'arah baru dalam kebijakan luar negeri Rusia'.
Baca juga: Ini Yang Dikatakan Presiden Rusia Vladimir Putin saat Bertemu Jokowi di Kremlin
Itu adalah pidato terakhir Zhirinovsky di Duma Negara atau Majelis Rendah Parlemen Rusia yang beranggotakan 450 orang legislatif dan dipilih melalui Pemilu.
Namun meninggalnya Zhirinovsky terjadi di tengah desas-desus bahwa dia telah mengganggu Kremlin dengan mengumumkan invasi yang ingin dirahasiakan oleh Putin.
Zhirinvosky dikenal karena aksi provokatif dan omelan anti-Barat yang membuatnya tetap populer di mata publik Rusia selama lebih dari tiga dekade.
Pravitel memiliki hubungan yang mendalam dan historis di Rusia. Juga dengan keluarga Romanov memiliki kendali penuh atas negara tersebut sebagai Tsar dari tahun 1613 hingga 1917.
Baca juga: Jokowi Akan ke Rusia dan Ukraina, Ini 5 Keahlian Paspampres yang Buat Melongo
Tsar juga dapat membawa arti yang mirip dengan Pravitel, tetapi lebih dikenal sebagai kaisar.
Kemudian 'presiden' baru diangkat menjelang akhir Uni Soviet, ketika Mikhail Gorbachev diidentifikasi sebagai presidennya.
Sebelumnya, para pemimpin Uni Soviet lebih dikenal sebagai Ketua Partai Komunis atau Sekretaris Jenderal.
Kritik terhadap Putin berpendapat bahwa dia sudah memiliki kekuatan total di Rusia dan memerintah sebagai Tsar otokratis.
Itu terjadi saat Putin mempersiapkan serangan baru di Ukraina saat dia memindahkan pasukan cadangan melintasi Rusia ke perbatasan Ukraina.
Baca juga: PUTIN: Bantuan Senjata ke Ukraina Hanya Memperpanjang Konflik, Rusia akan Gunakan Taktik Baru
Kementerian Pertahanan Inggris melaporkan setelah Kremlin memperingatkan pertempuran 'belum dimulai dengan sungguh-sungguh'.
"Rusia sedang memindahkan pasukan cadangan dari seluruh negeri dan mengumpulkan mereka di dekat Ukraina untuk operasi ofensif di masa depan," kata sumber pertahanan Inggris, Senin hari ini.
Namun, mereka mengklaim bahwa kit dan alat perang Rusia kuno dan bobrok.
"Banyak dari bala bantuannya adalah pengelompokan ad hoc, dikerahkan dengan peralatan usang atau tidak sesuai," ujarnya.