Idul Adha
Firli Bahuri Sebut Iduladha Sarat Makna Antikorupsi, Koruptor Tamak Tak Takut Dipenjara
Menurut Firli, teladan yang diberikan keluarga Ibrahim beserta keutamaan Iduladha jadi momentum baik bagi kebangkitan umat untuk melawan korupsi
Makna simbolik di balik ritual itu ialah tentang pengorbanan, kesabaran, dan keikhlasan dalam menjalankan perintah Allah serta dalam memerangi hawa nafsu.
“Konsistensi untuk tidak korupsi seperti dicontohkan keluarga antikorupsi Nabi Ibrahim AS, sejatinya adalah esensi dari makna keutamaan Iduladha dan berkurban yang sepatutnya kita lestarikan dalam kehidupan sehari-hari,” kata Firli.
Koruptor Tamak Lebih Takut Miskin Ketimbang Penjara
Firli menyampaikan, orang yang memiliki tabiat tamak akan sulit mengendalikan diri.
Ia akan terus berfantasi serta larut dan tenggelam dalam surga fatamorgana korupsi.
Begitu terbuainya dengan kepuasaan duniawi yang sesaat hingga koruptor disebut Firli lebih takut dimiskinkan daripada dipenjara.
“Koruptor tidak takut hukuman badan, tapi takut dimiskinkan,” kata Firli.
Baca juga: Ditanya Wartawan Soal Harun Masiku, Firli Bahuri: Pertanyaan Titipan Ya?
Karena itu, dalam menangani perkara korupsi, katanya KPK selalu berupaya melekatkan dengan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Langkah itu menurut Firli ditujukan dalam rangka memberikan efek jera sehingga sifat perilaku korupsi tidak terulang.
“Orang baru akan kapok kalau dikenakan TPPU, makanya kami ajak semua APH (aparat penegak hukum) agar setiap tindak pidana korupsi dilekatkan dengan TPPU,” kata Firli.