Kebudayaan Betawi

Jaka Ingin Generasi Muda Menghargai Ondel-ondel Sebagai Kebudayaan Betawi, Sedih Ada di Jalanan

Jaka perajin ondel-ondel memiliki angan, kebudayaan Betawi itu terangkat derajatnya. Tak berada di jalanan untuk jadi alat minta uang.

Warta Kota/Rafsanjani Simanjorang
Jaka, perajin ondel-ondel di Ciputat, Kota Tangsel, memiliki idealisme yakni tak ingin kebudayaan Betawi itu digunakan untuk hal yang tak layak seperti meminta-minta uang di jalanan. 

WARTAKOTALIVE.COM, TANGSEL - Siapa menduga, sosok perajin ondel-ondel di Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Muhammad Pesten, ternyata mantan karyawan kapal pesiar.

Meski hanya sebagai waiters atau pelayan, namun benua Amerika dan Eropa telah ia kunjungi.

Di ruangan tokonya yang tak terlalu lebar, pria yang akrab disapa Jaka ini secara teliti merakit kulit bambu yang telah terpotong sehingga menjadi kerangka badan ondel-ondel.

Baca juga: Rabbani Tasnim Siddiq Bikin Pelatih Berdecak Kagum, Bakal Tampil Ganas saat Lawan Myanmar

Ia sembari mengisahkan masa lalunya bekerja di kapal pesiar dengan dermaga di Inggris (Southampton) hingga Italia.

"Tidak sampe tiga tahun dari 2010 sampai 2012 saya kerja di kapal, tapi akhirnya saya milih berwiraswasta biar dekat dengan keluarga," ujarnya kepada Warta Kota, Jumat (8/7/2022).

Jaka mengisahkan dirinya saat itu hanya tamatan SMK, namun ia rela mencari uang sendiri demi membayar sahabatnya sebagai guru les bahasa Inggris.

Ia pun mencoba tes untuk jadi karyawan di kapal pesiar dan lolos.

Bekerja di kapal pesiar, Jaka mampu mendapat gaji Rp 9 juta per bulan.

Tak lama di kapal, ia pun memilih bekerja di darat dengan melamar di salah satu hotel ternama di kuningan dan lolos.

Nyaris diangkat jadi asisten manajer di hotel, Jaka justru tertarik untuk berwiraswata.

Awalnya ia ingin mendirikan usaha kuliner. Namun, ia melihat peluang lain di bisnis aksesoris Betawi yang sulit ditemukan.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Jakarta dan Kepulauan Seribu Menurut BMKG Sabtu 9 Juli, Bakal Panas di Siang Hari

Pengalaman semasa mudanya di sanggar Betawi dan kemampuan membuat aksesoris Betawi, akhirnya menjadi modal dirinya untuk banting stir jadi pengrajin pada sembilan tahun lalu.

"Open your mind, open your head for your future," ujarnya.

Langkahnya pun membuahkan hasil. Ia mampu membuat ondel-ondel yang laris manis, begitu juga dengan peci hingga golok Betawi. Bahkan ada pakaian khas Betawi hasil jahitannya.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved