Wabah DBD

Waspada, Kasus DBD di Kelurahan Pondok Labu Tertinggi di Jakarta Selatan, ada Puluhan Orang Tumbang

Wabah DBD kini sedang terjadi di Jabodetabek, ini harus segera diwaspadai. Seperti di Kelurahan Pondok Labu banyak yang tumbang.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Valentino Verry
Warta Kota/Muhammad Azzam
Ilustrasi - Sejumlah rumah sakit di Jabodetabek mulai dipenuhi oleh pasien DBD. Upaya pencegahan perlu segera dilakukan. 

Arum menjelaskan, berdasarkan prediksi BMKG, tingkat kesesuaian kelembaban udara terhadap vektor atau jentik DBD Bulan Juni 2022 sebanyak 79 persen.

Prosentase tersebut merupakan angka yang cukup tinggi.

Baca juga: Film Thor: Love and Thunder, Menyiratkan Pesan LGBT yang Ditampilan Lewat Karakter Valkyrie

"Kami sudah melakukan berbagai langkah, salah satunya dengan pemeriksaan epidomologi kasus DBD," ujar Arum.

Selain itu, pihaknya juga fokus melakukan fogging di seluruh wilayah di Jakarta Barat, dengan tetap menjaga jarak dan mentaati protokol kesehatan.

"Jadi untuk DBD, Sudinkes melakukan pembinaan terhadap petugas kesehatan untuk tata laksana kasus, promosi kesehatan, monitoring pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)," ujar Arum.

Lebih lanjut Arum menginformasikan, pihaknya juga akan melakukan pembinaan, pengawasa  dan pengendalian program terkait masalah kasus DBD di Jakarta Barat. 

Baca juga: Wika Salim Masih Betah Sendiri Setelah Kisah Cintanya Sering Kandas, Belum Ada Niat Menikah Lagi?

"Pemantauan vektor atau jentik DBD tetap dilakukan dengan mengutamakan peran serta masyarakat dengan melaporkan hasil pemantauan jentik di rumah melalui grup WhatsApp," ujar Arum.

Sementara itu, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat mencatat sampai kini jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jakarta Pusat mencapai 377 kasus.

Angka kasus ini adalah yang tertinggi di tahun ini.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, Rismasari mengungkapkan bahwa Kecamatan Kemayoran memiliki jumlah kasus paling tinggi di Jakarta Pusat yakni mencapai 114 orang.

Ilustrasi - Nyamuk DBD.
Ilustrasi - Nyamuk DBD. (thinkstockphotos)

"Kemudian sisanya di wilayah Johar Baru dan Cempaka Putih," ucap Rismasari di kantor Puskemas Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (17/06/2022).

Rismasari menjelaskan, ada beberapa faktor yang menyebabkan pertumbuhan DBD semakin meningkat di Jakarta Pusat.

Salah satunya karena kesadaran masyarakat yang kurang peduli terhadap lingkungan mereka sendiri.

"Kalau kebersihan diperdulikan, maka pertumbuhan DBD bisa diminimalisir," tutur Rismasari.

Saat ini kata Risma pihaknya sedang melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Mulai dari memantau tempat penampungan air yang bisa menjadi tumbuhnya nyamuk Aedes Aegypti, hingga fogging.

"Nanti kita akan cek di seputaran rumah kita, jika ada air langsung dibuang agar tidak terjadi jentik nyamuk," tutupnya.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved