Sistem Zonasi SD di PPDB Online Kota Bekasi Bermasalah, Jarak Siswa ke Sekolah Sampai Jutaan Meter
Sistem PPDB online di Kota Bekasi jenjang SD yang bermasalah membuat jarak siswa ke sekolah terdata hingga jutaan meter
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Junianto Hamonangan
TRIBUNBEKASI.COM,BEKASI SELATAN Sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) online di Kota Bekasi jenjang masuk Sekolah Dasar (SD) bermasalah, jarak siswa ke sekolah pun terdata hingga jutaan meter.
Berdasarkan pantauan Tribunbekasi.com melalui website PPDB Online Kota Bekasi di ppdb.bekasikota.go.id, hasil seleksi sementara, salah satunya di SDN Jatirahayu II, tercatat 71 anak atau calon siswa yang tercatat jarak ke sekolah mencapai 9 juta meter.
Jika merujuk pada data tersebut, berdasarkan sistem zonasi artinya jarak siswa ke sekolah sangat tidak logis. Jika diukur 9 juta meter tersebut, jika siswa berada di Bekasi maka sekolah yang dituju berada di luar negeri, bukan lagi di Indonesia.
Baca juga: PPDB Kota Bekasi 2022 untuk SMA dan SMK Dimulai 6-10 Juni, Lewat Tiga Jalur
Meskipun data tersebut masuk dalam hasil seleksi sementara, namun jika data tersebut digunakan artinya 71 siswa yang terdata di sistem tersebut, tidak akan bisa masuk dalam zonasi PPDB online Kota Bekasi.
Sementara itu, kasus tersebut tidak hanya menyasar ke siswa dari TK yang ingin mendaftarkan ke SD Jatirahayu II saja. Namun juga terjadi dibeberapa SD tujuan lain di Kota Bekasi, jaraknya pun diantara 1 juta meter hingga belasan juta meter.
Menanggapi sistem PPDB online Kota Bekasi jenjang masuk SD, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Inayatullah mengatakan jika kemungkinan jika kesalahan jarak tersebut terjadi ketika pendaftaran yang dilakukan orangtua murid.
"Zonasi itu yang klik orangtua. Misalnya kamu daftar alamatnya di klik tapi dia ga liat lagi tuh, tahu tahu jaraknya dimana kan gitu," kata Inayatullah, Rabu (6/7/2022).
Baca juga: Pra Pendaftaran PPDB Kota Bekasi untuk SMP, Sebanyak 18 Ribu Calon Siswa Terdaftar
Diungkapkan oleh Inayatullah, pihaknya akan melakukan pengecekan terlebih dahulu terkait sistem tersebut. Namun, dirinya memastikan jika kesalahan yang terjadi bisa diperbaiki, sebab ada tim verifikasi yang nantinya akan melakukan pengecekan ulang dari pendaftaran yang dilakukan orang tua murid.
"Nanti kami akan cek lagi oleh operator, nanti diperbaiki atau datang ke operator sekolah yang dituju," katanya. (JOS)