Commuter Line
Pengembangan Commuter Line di Daerah Jabodetabek Diperkirakan Bakal Selesai pada Tahun 2028
Direktorat Jenderal Perkeretaapian merencanakan pengembangan kereta rel listrik (KRL) atau commuter line daerah Jabodetabek selesai pada 2028.
Penulis: Indri Fahra Febrina | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian merencanakan pengembangan kereta rel listrik (KRL) atau commuter line daerah Jabodetabek selesai pada 2028.
Kepala Balai Pengujian Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Awang Meindra, mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan survei pengembangan KRL sejak 2011.
Terdapat beberapa masalah pokok yang menjadi alasan pengembangan KRL, seperti kapasitas jalur yang tidak seimbang dan pemberhentian KRL di stasiun.
Baca juga: VIDEO : Viral Cekcok Antara Penumpang dan Petugas di KRL
Baca juga: Mudahkan Mobilitas, Gojek Hadirkan Layanan Pembelian Tikel KRL Commuter Line di Aplikasi Gojek
Baca juga: Tidak Terima Ditegur Karena Ngobrol di KRL, 3 Penumpang Pria Cekcok dengan Petugas
"Paparan ini masih dalam tahap kajian 'Pengembangan dan Transportasi Berbasis Rel di DKI Jakarta dan Potensi Integrasi Commuter Line'. Proyek ini bakal dilaksanakan selama 84 bulan," kata Awang dalam webinar bertajuk Dampak Ekonomi Pembangunan MRT Jakarta dan Potensi Penerapan Tarif Integrasi Transportasi Publik di DKI Jakarta.
BERITA VIDEO: Warga dan Pengendara Dibuat Panik dengan Munculnya Gas CO2
Awang menerangkan bahwa ada tiga tahapan dalam rencana pengembangan KRL tersebut.
Tahapan pertama yakni layanan teknik yang meliputi persiapan dokumen tender konstruksi dan asisten tender.
Tahapan tersebut diprediksi bakal selesai di 2024.
Adapun tahap kedua dilanjutkan dengan konstruksi jaringan KRL untuk peningkatan kapasitas yang selesai pada 2026.
Kemudian, tahapan terakhir yakni pengawasan pasca konstruksi yang direncanakan berakhir di 2028.
"Ini kira kira sasaran yang hendak kita capai dalam pengembangan kereta api Jabodetabek. Sehingga memang ada beberapa konsekuensi dari pencapaian target ini, yaitu dengan membangun beberapa jalur lintasan," tutur Awang.