Berita Jakarta

Anak Buah Anies Cuek Ada Laporan Jalan Rusak, Warga Kemang Kesal, Pilih Patungan Perbaiki Jalan

Yunus mengatakan, usulan perbaikan jalan itu pernah diajukan ke Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) sejak 2020.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Ramadhan L Q
Sejumlah warga Komplek Bangun Cipta Sarana di Kelurahan Cipete Selatan, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan melakukan gotong royong memperbaiki jalan rusak dengan bermodalkan swadaya masyarakat atau patungan. 

WARTAKOTALIVE.COM, CILANDAK - Sejumlah warga Komplek Bangun Cipta Sarana di Kelurahan Cipete Selatan, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan melakukan gotong royong memperbaiki jalan rusak dengan bermodalkan swadaya masyarakat atau patungan.

Aksi ini dilakukan karena kondisi jalan yang ada di dalam komplek tersebut memprihatikan.

"Jalannya rusak, kan tidak aman. Anak-anak mau belajar sepeda, naik sepeda, segala macam kan jadi tidak aman," ujar Ketua Pengurus Komplek Bangun Cipta Sarana (BCS), Yunus Agam, saat dikonfirmasi pada Selasa (5/7/2022).

Baca juga: Protes Jalan Rusak, Aliansi Warga Karawang Utara Bergerak Kecewa Tak Ditemui Bupati dan Wakil Bupati

Jalan komplek yang rusak tersebut berada di Jalan Kemang Selatan XII, Cipete Selatan, Cilandak.

Yunus mengatakan, usulan perbaikan jalan itu pernah diajukan ke Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) sejak 2020.

Namun, hingga saat ini, usulan tersebut tak terealisasi dengan alasan dana digunakan untuk penanganan Covid-19.

Sejumlah warga Komplek Bangun Cipta Sarana di Kelurahan Cipete Selatan, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan melakukan gotong royong memperbaiki jalan rusak dengan bermodalkan swadaya masyarakat atau patungan.
Sejumlah warga Komplek Bangun Cipta Sarana di Kelurahan Cipete Selatan, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan melakukan gotong royong memperbaiki jalan rusak dengan bermodalkan swadaya masyarakat atau patungan. (Warta Kota/Ramadhan L Q)

Ia menuturkan, perbaikan jalan rusak itu seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah setempat.

"Memang kami punya kemampuan memperbaiki, tapi kan tanggung jawab pemerintah," kata dia.

"Yang kami permasalahkan, kenapa sudah 2 hingga 3 tahun muncul di Musrenbang kok realisasinya nggak ada. Alasannya untuk Covid, tapi kalau sudah tahun ketiga alasan Covid kayaknya nggak mungkin lagi," kata dia.

Baca juga: Dinas Bina Marga DKI Sebut Progres Mitigasi Utilitas Eksisting ke SJUT di Jaksel Capai 26,39 Persen

Menurutnya, status komplek tersebut sudah sepenuhnya diberikan kepada pemerintah sejak 1987.

"Jadi komplek ini statusnya tertutup, dibangun oleh Bangun Cipta Sarana. Sejak 1987 sudah diserahkan ke pemerintah," kata dia.

Adapun warga telah melakukan perbaikan jalan tahap pertama dengan panjang 30 meter dan lebar 8 meter.

"Jadi kemarin (Minggu) tahap pertama ini luasnya 8x30, itu 240. Kami pakai beton biasa saja  tebelnya 10 cm. Jadi kami itu gunakan beton yang kuat,"kata dia.

Baca juga: Munjirin Bakal Dalami Kasus Pembongkaran Trotoar Ilegal yang Diduga Libatkan Oknum PNS Bina Marga

Menurutnya, kerusakan jalan disebabkan banjir yang menggenangi komplek itu sehingga jalan menjadi rusak dan berlubang.

"Kalau lihat konturnya, komplek ini kan di bawah, kalau volume sungai tidak bisa nampung, banjir kiriman dari sana, hujan lokal, masuklah di sini," kata dia.

"Itu dua tahun lalu, 2020 atau 2021. Jadi kalau terendam air, otomatis jalan rusak," sambungnya.

Dari swadaya masyarakat itu, uang yang terkumpul untuk perbaikan jalan sekitar Rp30 juta. (M31)

Sumber: Warta Kota
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved