Virus Corona
Pemerintah Bakal Gelar Sero Survei Lagi untuk Jadi Dasar Kebijakan Protokol Kesehatan dan Vaksinasi
Budi mengajak masyarakat tetap konsisten dalam menerapkan protokol kesehatan, terutama memakai masker, sesuai dengan ketentuan pemerintah.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kenaikan kasus Covid-19 di Tanah Air relatif rendah, meskipun Omicron subvarian BA.4 dan BA.5 mendominasi, mencapai lebih dari 80 persen dari varian yang diuji genome sequencing.
Budi mengatakan, berdasarkan pengamatan pada gelombang varian Delta dan Omicron, penurunan kasus akan terjadi saat dominasi varian mencapai hampir 100 persen.
“Sekarang kita juga melihat walaupun kasusnya naik, tapi pelandaian mulai terjadi, baik di Jakarta maupun di Indonesia,” ujarnya di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (4/7/2022), dikutip dari laman setkab.go.id.
Baca juga: Minta Jokowi Segera Cari Pengganti Tjahjo Kumolo, Mardani Ali Sera: Jangan Lebih dari Satu Bulan
Jumlah kasus yang jauh lebih rendah dari puncak gelombang sebelumnya, lanjut Budi, dipicu oleh tingginya kadar antibodi masyarakat.
“Sero survei terakhir di Bulan Maret menunjukkan antibodi kita masih tinggi."
"Jadi kalau Desember kita Sero survei antibodinya sekitar 400-an, 500-an itu sudah dimiliki oleh 88 persen populasi."
Baca juga: Didukung Jadi Capres 2024, Susi Pudjiastuti: Politik di Negeri Ini Hanya Milik Parpol
"Di Bulan Maret kemarin kita Sero survei 99 persen populasi sudah memiliki antibodi di level 3.000–4.000-an, jadi jauh lebih tinggi,” tuturnya.
Budi menyampaikan, dalam waktu dekat pihaknya akan kembali melakukan sero survei, yang dapat dijadikan dasar pengambilan kebijakan terkait protokol kesehatan dan vaksinasi.
“Diharapkan dalam sebulan hasilnya sudah bisa keluar, sehingga kita bisa mengambil kebijakan yang tepat mengenai protokol kesehatan dan juga vaksinasi,” jelasnya.
Baca juga: Susi Pudjiastuti Didukung Jadi Capres 2024, Waketum PAN: Perlu Kerja Keras, Jangan Cuma Cek Ombak
Indonesia, kata Budi, relatif lebih baik dalam menghadapi gelombang subvarian Omicron BA.4 dan BA.5, dibandingkan sejumlah negara di kawasan Eropa, Amerika, dan negara Asia lainnya.
“Indonesia relatif jauh lebih baik dengan populasi yang sangat banyak menghadapi gelombang BA.4 dan BA.5, ini karena relatif para masyarakat Indonesia itu lebih disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dan juga dalam melaksanakan vaksinasi,” beber Budi.
Budi mengajak masyarakat tetap konsisten dalam menerapkan protokol kesehatan, terutama memakai masker, sesuai dengan ketentuan pemerintah.
Baca juga: Peluang Susi Pudjiastuti Jadi Capres 2024 Dinilai Tertutup Rapat dan Antreannya Panjang
Ia juga mengajak masyarakat melaksanakan vaksinasi dosis penguat atau booster, karena terbukti meningkatkan kadar antibodi dalam menghadapi Covid-19.
“Bapak Presiden mengimbau semua masyarakat tetap waspada menghadapi kenaikan kasus di negara-negara lain di dunia. Pandemi ini belum selesai,” ucapnya. (*)
Dalam Seminggu Tiga Kasus Kematian Akibat Covid-19 di DKI Jakarta, Semuanya Punya Komorbid Berat |
![]() |
---|
Dinkes DKI Tetap Pantau Covid-19, Ada Potensi Kenaikan Kasus dan Kematian karena Cuaca |
![]() |
---|
Kasus Omicron Orthrus di Jakarta Bertambah 34 Pasien, 10 Diantaranya Belum Dapat Vaksin |
![]() |
---|
UPDATE Covid-19 di Indonesia 23 Februari 2023: 3 Pasien Wafat, 265 Orang Sembuh, 215 Positif |
![]() |
---|
UPDATE Covid-19 di Indonesia 22 Februari 2023: 2 Pasien Meninggal, 195 Sembuh, 212 Orang Positif |
![]() |
---|