Langkah Pemkot Jakarta Barat Memperkecil Penularan PMK Pada Hewan Kurban

Jelang Iduladha, Hewan Kurban Terkena PMK? Berikut Beberapa Langkah yang Dilakukan Pemkot Jakarta Barat

WARTAKORTALIVE.COM, JAKARTA - Perayaan Hari Idul Adha tinggal menghitung hari.

Diperkirakan akan berlangsung pada Minggu (10/7/2022).

Iduladha identik dengan hewan kurban baik sapi maupun kambing. Namun, hingga saat ini masih ramai penyakit mulut dan kuku (PMK)

Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat melakukan beberapa langkah jika menemukan hewan kurban yang mengidap PMK di tempat penampungan.

"Kami akan lakukan beberapa langkah. Yang pertama adalah menutup aktivitas keluar masuk hewan apabila ditemukan hewan kurban yang terpapar PMK," ujar Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP), Novy Palit.

Baca juga: Syahrul Yasin Limpo Terkejut Mendengar Pengakuan Peternak Sumedang yang Bisa Menyembuhkan PMK

Saat dihubungi wartakotalive.com, Senin (4/7/2022), Novy menjelaskan alasan tersebut dilakukan untuk memperkecil potensi PMK ke hewan kurban lainnya.

Hal selanjutnya yang dilakukan adalah melaporkan kejadian PMK tersebut melalui Sistem Informasi Hewan Nasional.

"Nantinya petugas akan mendata jumlah hewan yang terpapar, sebelum dilakukan pengobatan," ujar Novy.

Setelah diobati, pihaknya akan menyemprotkan disinfektan ke seluruh isi kandang.

Novy menjelaskan, Sudin KPKP juga menyiapkan posko pengendalian PMK di lokasi tempat hewan kurban terpapar.

Baca juga: Pedagang Hewan Kurban di Depok Keluhkan PMK, Penjualan Sapi Jadi Terhambat

"Kami juga memberikan sosialisasi dan edukasi kepada para pedagang hewan kurban, agar mereka mengetahui langkah-langkah sebagai bentuk antisipasi terhadap PMK," ujar Novy.

Novy mengaku, pihaknya akan selalu memantau kesehatan hewan-hewan lain di tempat penampungan hewan kurban.

Hal tersebut supaya hewan kurban mereka tidak terpapar PMK.

Novy mengatakan, sebelumnya Sudin KPKP sudah memeriksa ribuan hewan kurban yang berada di tempat penampungan hewan wilayah Jakarta Barat.

"Kalau berbicara tentang data, per 30 Juli 2022 kemarin ada total 5.322 ekor, yang terdiri dari: 2.509 sapi, 16 kerbau, 2.349 kambing, dan 448 domba," ujar Novy.

Saat melakukan pemeriksaan, Sudin KPKP mencatat sebanyak 15 hewan ternak yang terpapar PMK. 

Dari 79 Kasus PMK Ringan Ditemukan di Tangsel, Sebanyak 33 Ekor Sembuh dan 46 Ekor Masa Penyembuhan

Ada sebanyak 79 kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) ditemukan di Tangerang Selatan.

Sebanyak 33 ekor di antaranya sembuh dan 46 ekor dalam proses penyembuhan.

Demikian dikatakan Kepala Puskeswan Tangsel, Pipit Surya Yuniar, saat ditemui di kantornya, Kelurahan Jombang, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan, Kamis (23/6/2022).

"46 ekor ini gejala ringan semua. Secara global ada di Pamulang, Ceputat, Serpong ada di Setu juga ada," kata Pipit.

PMK sendiri tidak menular kepada manusia.

Namun, lalu lintas hewan yang tak terbendung jelang masa qurban membuat pemerintah menerapkan administrasi pengiriman yang sesuai dengan aturan yang ada baik dari pemda maupun dari kementerian, termasuk surat kesehatan hewan.

Menurut Pipit, adanya temuan PMK, membuat Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Tangerang Selatan (DKPPP Kota Tangsel telah membentuk tim reaksi cepat.

"Oleh pak Kadis sudah dibentuk tim unit reaksi cepat untuk menangani atau mengendalikan penyakit PMK ini. Tujuannya untuk mencegah penularan, karena bertepatan Hari Raya Idul Adha yang notabennya banyak lalu lintas hewan kurban, baik dari Jawa, Bali maupun Sumatera," jelas Pipit.

Selain itu, unit reaksi cepat akan menyisir lapak-lapak penjual kurban untuk memberikan edukasi maupun treatment (perlakuan khusus) pada hewan yang terkena PMK. (*)