VIDEO :Sosok Tjahjo Kumolo Dimata Ketua Umum PPP, Suharso Monoarfa

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Meninggalnya Menteri PAN-RB, Tjahjo Kumolo membuat kesan sedih tersendiri bagi Suharso Monoarfa.

Pria yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menilai, Tjahjo merupakan sosok yang tenang, sabar, dan tidak grasak-grusuk.

"Kepergian beliau cukup mengejutkan bagi saya. Karena waktu saya kembali dari luar negeri, saya dengar kabar beliau di rumah sakit," ujar Suharso, Jumat (1/7/2022).

Saat ditemui di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB), Suharso bercerita bahwa ia dan almarhum sudah kenal sejak tahun 1980an.

Awal perkenalan mereka, sejak almarhum Tjahjo masih aktif di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).

"Bersama-sama kita mengikuti perkembangan zaman reformasi. Sama-sama berjuang dan berpindah dari Golkar ke PDIP," ujar Suharso.

Baca juga: Sosok Tjahjo Kumolo Diungkap Hasto Kristiyanto, Sejak Kecil Suka Menyetrika Baju Sendiri

Suharso juga bercerita, ia dan almarhum juga sempat sama-sama duduk dalam satu komisi, yaitu Komisi II DPr RI.

Apalagi pada zaman reformasi, antara PPP dengan PDIP pernah memimpin kabinet saat pemerintahan Megawati dengan Hamzah Haz.

Baca juga: Makam Menpan RB Tjahjo Kumolo Berdekatan dengan Mendiang Mantan Gubernur DKI Jakarta Suryadi Sudirja

Hal yang paling berkesan bagi Suharso adalah ketika ia bersama dengan almarhum Tjahjo bersama-sama menyusun Undang-undang.

"Terutama UU Pembentukan Daerah Otonomi Baru, karena sama-sama di komisi dua. Beliau tidak pernah mau mengecewakan. Almarhum pandai bersiasat," ujar Suharso.

Suharso menginformasikan, siasat almarhum Tjahjo tidak pernah membuat pemerintah maupun masyarakat menjadi tidak setuju.

Lebih lanjut Suharso mengaku, selama dua pekan almarhum dirawat, ia jarang berkomunikasi dengan Tjahjo.

Baca juga: Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Doakan Tjahjo Kumolo Husnul Khatimah

"Komunikasi justru saat beliau masih sehat. Beliau mengatakan biar sehat makan yang justru banyak dilarang orang," ujar Suharso.

Suharso mengatakan, almarhum pernah mengatakan, hidup cuma sekali, alangkah baiknya dinikmati selagi tidak mencelakakan orang lain.