Pencabulan
Polisi tak Mau Tergesa-gesa Tetapkan Tersangka pada Kasus Pencabulan di Ponpes Riyadhul Jannah Depok
Polisi belum menetapkan status tersangka pada kasus pencabulan yang dialami santriwati di Ponpes Riyadhul Jannah, Depok. Karena menunggu laporan.
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Valentino Verry
"Jadi awalnya mau buat musala, tapi di sini sudah banyak, masjid juga sudah ada yang besar di dekat lapangan," kata Arab Kamis (30/6/2022).
Ia mengaku, setelah jadi warga semua menyambut baik karena duafa dan yatim piatu sering diberi santunan oleh Yayasan tersebut.

Bahkan, lelaki sekitar 52 tahun itu sempat meminta kepada remaja di sana mencari dana untuk operasional Yayasan sampai ke Jakarta.
Lelaki pemilik warung ini juga meminta kepada anaknya yang saat itu masih kecil untuk mengajak teman-temannya mengaji.
Namun, setelah berjalan beberapa tahun, justru para pengurus Yayasan ini berulah dan tak pernah lagi mengayomi kaum duafah serta yatim piatu di sana.
"Terus juga saya sudah empat tahun enggak pernah tegur sapa sama mereka," jelasnya.
Alasannya, tak menegur karena pihak Yayasan sudah tak lagi menaruh rasa simpati kepada yatim piatu dan kaum duafah.

Kemudian anak lelakinya dan sejumlah bocah lain sempat disumpahi menjadi yatim piatu.
Sumpah itu dilayangkan pengurus Yayasan karena ketika mengaji sering bercanda dan berisik di dalam Ponpes.
"Anak saya dan teman-temannya disuruh jangan salat Magrib berjamaah di sana, kalau sampai datang disumpahin," tegasnya.
Banyak Warga yang Tak suka dengan Ponpes Istana Yatim Riyadul Jannah
Paska adanya penyumpahan dari pihak Ponpes Riyadul Jannah, sejumlah orangtua menggeruduk pengurus.
Hal itu karena para orangtua tak terima anaknya disumpahi menjadi yatim piatu sama seperti bocah yang diasuh Yayasan tersebut.
"Warga sini enggak ada yang suka, gara-gara itu," jelasnya.