Kementerian Kesehatan Pertimbangkan Buka Akses Penelitian Ganja untuk Tujuan Medis
Meski demikian, Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril tak menyebut rinci gambaran penelitian yang akan dilakukan.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Kementerian Kesehatan mengkaji pembukaan akses penelitian manfaat ganja untuk kesehatan di Tanah Air.
Meski demikian, Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril tak menyebut rinci gambaran penelitian yang akan dilakukan.
"Kemenkes sedang mengkaji untuk membuka akses penelitian ganja untuk tujuan medis," tutur Dokter Syahril saat dikonfirmasi, Selasa (28/6/2022).
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia 28 Juni 2022: Kasus Positif Tembus 2.167, 2 Pasien Wafat, 1.170 Sembuh
Terpisah, Koordinator Tim Ahli Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen (Pur) Ahwil Luthan menegaskan, sampai saat Indonesia belum memiliki wacana untuk membahas legalisasi tanaman ganja, sekalipun untuk keperluan medis.
"Suara Pemerintah RI menolak," kata dia saat dikonfirmasi wartawan, Senin (27/6/2022).
Sebelumnya, unggahan penyanyi Andien menjadi viral.
Baca juga: Positivity Rate Covid-19 di Jakarta Tembus 13,7 Persen, Moeldoko: Ojo Kesusu Lepas Masker
Ia menggunggah foto seorang ibu yang menyuarakan kebutuhan ganja untuk pengobatan anaknya yang mengalami cerebral palsy.
"Tadi di CFD ketemu seorang Ibu yang lagi bareng anaknya (sepertinya ABK) bawa poster yang menurutku berani banget, pas aku deketin beliau nangis,” tulis Andien melalui akun Twitter pribadinya.
“Ternyata namanya Ibu Santi. Anaknya, Pika mengidap Cerebral Palsy."
Baca juga: Partai Demokrat Nilai Wacana Duetkan Anies-Ganjar Justru Langgengkan Politik Identitas
"Kondisi kelainan otak yang sulit diobati, dan treatment yang paling efektifnya pake terapi minyak biji ganja/CBD oil,” sambungnya dalam cuitan lainnya.
Unggahan tersebut menyita perhatian netizen dan merasa haru karena perjuangan ibu untuk kesembuhan anaknya. (Rina Ayu)