Perang Rusia Ukraina
Dino Patti Djalal Berharap Jokowi Bawa Konsep Perdamaian Jelas kepada Putin dan Zelenskyy
Apakah kunjungan Presiden kali ini merupakan kunjungan bilateral biasa, atau kunjungan terkait G20, atau terkait misi perdamaian?
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Ketua Foreign Policy Community Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal berharap kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Ukraina dan Rusia, punya misi yang jelas.
Apakah kunjungan Presiden kali ini merupakan kunjungan bilateral biasa, atau kunjungan terkait G20, atau terkait misi perdamaian?
Sebab, jika kunjungan Presiden hanya sebatas kunjungan bilateral biasa, ia menilai kunjungan tersebut kurang tepat di tengah situasi perang yang terjadi di Ukraina.
"Ini situasi yang sangat luar biasa, yaitu perang di Ukraina yang sangat besar."
"Tidak wajar jika hanya kunjungan bilateral rutin dalam suasana seperti ini," kata Dino lewat sebuah unggahan video di YouTube FPCI, Minggu (26/7/2022).
Dino mengatakan, jika kunjungan Presiden kali membawa konteks G20, maka dalam upaya untuk mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin ke KTT G20 Bali, Presiden Jokowi seharusnya tidak perlu jauh-jauh untuk terbang ke Moskow.
Baca juga: Epidemiolog Bilang Kasus Positif pada Gelombang Keempat Pandemi Covid-19 di Indonesia Bakal Sedikit
Karena menurutnya, undangan tersebut bisa dilakukan melalui duta besar.
"Karena, yang paling pasti kunjungan ini adalah misi perdamaian Indonesia untuk membantu mengakhiri konflik Rusia Ukraina yang sekarang ini membuahkan perang yang besar," paparnya.
Jika memang misi yang dibawa Presiden Jokowi adalah misi perdamaian, maka menurunnya Indonesia harus memiliki konsep perdamaian yang jelas, yang akan disampaikan kepada Presiden Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Baca juga: Geledah Sejumlah Lokasi, KPK Sita Dokumen Terkait Dugaan Korupsi LNG di Pertamina
"Ingat, semua proses perdamaian di dunia ini berawal dari konsep," tegas Dino.
Lebih dari sekadar konsep, menurut Dino, Indonesia perlu menetapkan dari awal, apa ambisi keterlibatan Indonesia dalam konflik Rusia dan Ukraina.
Apakah peran Indonesia merupakan peran yang intensif atau peran yang lebih moderat?
Baca juga: PDIP Bakal Gelar Rakernas Lagi di Akhir 2022, Megawati Berpotensi Umumkan Bakal Capres 2024
Namun, Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia (Wamenlu) periode 2014 itu menyambut baik rencana kunjungan Presiden Joko Widodo ke Ukraina dan Rusia akhir bulan ini.
Menurutnya, kunjungan kali ini merupakan kunjungan yang paling penting yang menarik perhatian dunia internasional.
Jokowi
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy
Presiden Rusia Vladimir Putin
Rusia
Ukraina
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi
Dino Patti Djalal
Jokowi: Perang Rusia Vs Ukraina Tidak akan Segera Selesai, Bakal Lama |
![]() |
---|
Dampak Perang Rusia-Ukraina Harga Kepiting Rajungan Anjlok, Nelayan Karawang Lesu |
![]() |
---|
Dubes Hamianin Ungkap Alasan Putin Invasi Ukraina, Sebut Pembunuhan dan Pemerkosaan Di Mana-Mana |
![]() |
---|
Duta Besar Ukraina: Serangan Rusia Berhenti Saat Jokowi Datang, Terima Kasih Banyak Mister Presiden |
![]() |
---|
Jangan Panggil Dia Presiden Putin, Panggil Saja 'Our Ruler' atau 'Pravitel' |
![]() |
---|