Berita Jakarta
Pemuda Pancasila, KNPI sampai Banser Ancam Kepung Outlet Holywings, Polisi Imbau Tak Ada Sweeping
Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan, pihaknya menangani kasus dugaan penistaan agama itu secara profesional.
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Feryanto Hadi
WARTAKOTALIVE.COM, SEMANGGI - Polda Metro Jaya telah menerima dua laporan dari kelompok berbeda atas dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh kafe Holywings di sosial media pada Rabu (22/6/2022) kemarin.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan, pihaknya menangani kasus dugaan penistaan agama itu secara profesional.
"Sekarang penyidik sudah melakukan pemeriksaan kemudian melakukan penyidikkan terkait laporan ini," tuturnya Jumat (24/6/2022).
Oleh karena itu, Zulpan meminta kepada semua pihak tidak melakukan penggerudukan atau sweeping ke kafe Holywings.
Baca juga: Ekspansi Besar Holywings hingga Miliki Puluhan Outlet, Nikita Mirzani dan Hotman Paris Pemilik Saham
Sebab, kasus ini sudah ditangani oleh penyidik Polda Metro Jaya dan ia meminta percayakan semuanya ke aparat penegakan hukum.
Kemudian, Zulpan juga mengakui ada kelompok yang melaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan karena salah satu tempat ada di sana.
"Tapi dengan adanya di Polda Metro tetap akan kita proses laporan ini," tuturnya.
Sebelumnya, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) mengaku akan menggeruduk Holywings usai promosi minuman gratis untuk warga bernama Muhammad dan Maria.
Ormas Banser DKI juga dikabarkan akan menggeruduk gerai Holywings.
Baca juga: Keluarga Umumkan Pemakaman Jenazah Rima Melati Dipercepat, Akan Ditumpuk di Atas Makam Ibunya
Baca juga: Polres Metro Jaksel Periksa Tim Kreatif Holywings Buntut Promosi Miras untuk Muhammad dan Maria
Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Ansor ( GP Ansor ) DKI akan melakukan konvoi ke seluruh Holywings yang ada di Jakarta, Jumat (24/6/2022) malam.
Adapun titik-titik Holywings yang akan disambangi GP Ansor DKI, di antaranya Gatot Soebroto, Senayan, dan Pantai Indah Kapuk (PIK).
Ketua KNPI DKI Jakarta, Royan Khalifah mengatakan, hampir semua anggotanya memiliki nama dengan Muhammad.
Misalnya, Faris Royan Muhammad Khalifah, Muhammad Akbar, dan beberapa nama Muhammad lainnya di pengurusan KNPI.
"Kami mungkin akan datang ke sana tapi bukan meminta botol minuman, kami mau bikin kalau orang meninggal itu namanya apa? tahlilan, kami mau bikin tahlilan di sana memperingati kematian untuk Holywings sendiri," tegasnya dengan nada kesal di Mapolda Jumat (24/6/2022).
Sekretaris SAPMA PP DKI Muhammad Akbar Supratman melanjutkan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kasus ini ke aparat kepolisian.
Jika memang dalam proses hukumnya tempat hiburan malam (THM) itu tutup, maka harus dijalankan sesuai dengan prosedur.
Sehingga ada efek jera bagi tempat THM dan kafe yang melanggar hukum di Indonesia.
"Kalaupun memang harus kita bikin tahlilan di sana karena kalau mau umat muslim itu kan tahlilan memperingati orang yang mati ini belum mati tapi mungkin, mungkin akan meninggal, ya kita lihat lah nanti ke depannya gimana untuk memberi efek jera dari pihak mereka sendiri," ungkap Akbar.
Enam orang diperiksa
Polres Metro Jakarta Selatan kembali memeriksa saksi terkait promosi minuman keras (miras) untuk orang yang memiliki nama Muhammad dan Maria oleh Holywings.
"Iya ada 6 orang lagi kita periksa sebagai saksi masih dalam proses ya," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit, saat dikonfirmasi pada Jumat (24/6/2022).
Ridwan mengatakan, peran mereka adalah sebagai tim kreatif yang mempromosikan minuman tersebut.
"Mereka tuh sebenarnya semuanya masih masuk dalam tim kreatif mulai dari director sampe designnya," ujarnya.
Lebih lanjut, ia belum dapat menjelaskan secara detail alasan Holywings mempromosikan minuman alkohol untuk yang bernama Muhammad dan Maria.
"Masih dalam pemeriksaan," ujar Ridwan.
Permintaan maaf Holywings
Usai promo minuman alkohol itu viral, manajemen Holywings Indonesia akhirnya buka suara.
Melalui akun Instagram resminya di @holywingsindonesia, manajemen Holywings Group menyatakan permintaan maaf terbuka.
Dalam kasus ini, manajemen menyebut promosi bernada SARA itu dilakukan tanpa sepengetahuan mereka.
"Terkait dengan viralnya unggahan kami (Holywings Indonesia) yang menyangkut penggunaan nama "Muhammad & Maria", kami segenap tim manajemen Holywings Indonesia meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia yang terganggu akibat kelalaian dari tim promosi kami," tulis akun tersebut.
Holywings Indonesia mengaku tidak ada maksud apapun terkait dengan promosi tersebut.
Untuk itu, Holywings Indonesia akan memperbaiki manajemennya kedepannya agar lebih baik lagi.
"Tidak sampai maksud hati kami untuk mengaitkan agama kedalam bagian dari promosi kami. Sekali lagi, kami dari manajemen Holywings Indonesia meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia terkait hal tersebut," jelasnya. (M31)