Litbang Sin Po: Pilpres 2024 Maksimal Hasilkan 4 Pasang Capres, Salah Satunya dari Gerindra

Prabowo Subianto dalam kancah politik nasional, rasanya tidak cukup rumit untuk mencari 1 teman koalisi diantara 8 parpol berkursi di DPR RI.

Editor: Ichwan Chasani
Istimewa
Kepala Peneliti Litbang Sin Po, Syahrial Mayus, S.IP, M.Sc. 

Tentu jawaban paling awal adalah PDIP. Hal itu disebabkan PDIP tidak perlu lagi berkoalisi dengan parpol manapun untuk bisa mendapatkan tiket pencapresan.

Perolehan kursi PDIP saat ini sudah di atas presidential threshold 20 persen, yakni 22,3 persen.

Selanjutnya, parpol yang paling berpeluang mencalonkan kadernya sendiri sebagai capres adalah Partai Gerindra dan Partai Golkar.

Baca juga: Jenazah Rima Melati Dimakamkan Hari Sabtu Esok, Anak Kelima Batal Pulang ke Jakarta Karena Pekerjaan

Baca juga: Satu Warga Masih Tertimbun Tanah Longsor di Pamijahan Bogor, Sedang Dalam Pencarian

Kedua partai ini hanya memerlukan 1 teman koalisi dengan parpol-parpol berkursi di DPR RI untuk bisa mendapatkan tiket pencapresan, kecuali dengan PPP.

Sementara untuk Partai NasDem dan PKB yang memiliki 10 persen kursi DPR RI, jika tidak berkoalisi diantara keduanya atau tidak dengan PDIP, Gerindra dan Golkar, maka mereka membutuhkan minimal 3 koalisi parpol.

Akan tetapi, jika mengacu pada tokoh-tokoh elit parpol yang dijagokan menjadi calon presiden dari kader internal masing-masing parpol, parpol manakah yang paling berpeluang mengusung kader internalnya sendiri?

“Saat ini, calon presiden yang sudah mulai menyeruak ke permukaan dari kader internal 9 parpol berkursi di DPR RI, beberapa adalah para ketua umum parpol masing-masing,” ujar Syahrial.

Partai Gerindra akan mengusung Prabowo Subianto, Partai Golkar akan mengusung Airlangga Hartarto, PKB akan mengusung Muhaimin Iskandar, Partai Demokrat akan mengusung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan PAN akan mengusung Zulkifli Hasan.

Sementara PDIP tidak mengusung ketum parpolnya, Megawati Soekarnoputri, karena akan mendorong Puan Maharani.

Baca juga: Libur Sekolah Telah Tiba, Ini 5 Taman di Jakarta yang Bisa Jadi Alternatif Berlibur

Baca juga: Nama Muhammad Dicatut Promosi Miras, Anggota DPRD DKI Thopaz Syamsul Minta Holywings Diproses Hukum

Sisanya, seperti Partai Nasdem, PKS, dan PPP belum menyodorkan nama internal kadernya sendiri untuk posisi capres.

“Diantara nama tokoh-tokoh di atas, saat ini hanya nama Prabowo Subianto yang memiliki tingkat elektabilitas paling tinggi,” tandas Syahrial.

Dengan posisi Partai Gerindra yang hanya membutuhkan satu teman koalisi untuk bisa mendapatkan tiket pencapresan, kecuali dengan PPP, ditambah dengan tingkat elektabilitas Prabowo Subianto yang saat ini masih di posisi teratas, maka bisa disimpulkan bahwa Partai Gerindra memiliki peluang paling besar untuk mencalonkan kader internalnya sendiri dalam posisi sebagai calon presiden.

Karena dengan kemampuan dan pengalaman Prabowo Subianto dalam kancah politik nasional, rasanya tidak cukup rumit untuk mencari 1 teman koalisi diantara 8 parpol berkursi di DPR RI.

Efek Ekor Jas Partai Gerindra 

Jika skenario ini berjalan, yakni Prabowo Subianto menjadi Capres Partai Gerindra, maka bisa dipastikan bahwa Partai berlambang burung garuda ini akan terlimpahi efek ekor jas [coat-tail effect] dari pencalonan ketua umumnya ini.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved