Formula E
Formula E Sukses Digelar, Politisi PSI Kembali Ribut, Kini Tagih Studi Kelayakannya
Anggara Wicitra Sastroamidjojo menemukan kejanggalan terkait fakta bahwa PT Jakpro harus membayar kekurangan biaya komitmen atau commitment fee sebesa
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Feryanto Hadi
WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Tunamen Formula E usia digelar pada Sabtu, 4 Juni 2022 lalu.
Legislator DKI Jakarta kembali menagih studi kelayakan atau feasibility study (FS) kepada penyelenggara turnamen, PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Anggara Wicitra Sastroamidjojo mengatakan, sampai sekarang dewan belum mendapat revisi FS dari Jakpro.
Padahal dari Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi DKI Jakarta tahun 2021, kajian FS sudah dibuat.
Baca juga: Kapolda Irjen Fadil Imran Berencana Meminjam Sirkuit Formula E untuk Ajang Street Race Selanjutnya
“Ini aneh. Padahal kami sudah meminta studi kelayakan ini dari tahun lalu. Dari situ kami bisa tahu perhitungan untung rugi dan dampak ekonomi dalam kondisi pandemi. Mengapa harus disembunyikan?” ujar Anggara berdasarkan keterangannya pada Senin (20/6/2022).
Menurut dia, transparansi FS dan perhitungan pengeluarannya juga tidak jelas.
Sebagai contoh saat membangun Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Ancol, Jakart Utara yang beberapa kali angkanya berubah.
“Ini kan bukan acara amatir jadi harus jelas semuanya. Indikator program berhasil bukan cuma kemeriahan di hari pelaksanaan, tapi bagaimana eksekusi sesuai dengan perencanaan,” kata pria yang akrab disapa Ar ini.
Selain itu, Ara menemukan kejanggalan terkait fakta bahwa PT Jakpro harus membayar kekurangan biaya komitmen atau commitment fee sebesar Rp 90,7 miliar untuk pelaksanaan tiga tahun. Padahal, PT Jakpro sempat menyatakan hasil renegosiasi terakhir pembayaran commitment fee untuk tiga tahun adalah sebesar Rp 560 miliar.
“Ada rekam jejak digitalnya PT Jakpro pernah menyatakan commitment fee untuk tiga tahun adalah Rp 560 miliar, sekarang faktanya harus bayar Rp 90,7 miliar lagi. Belum tentu Jakpro bisa bayar karena tahun 2019 dan 2020 rugi,” ujarnya.
Baca juga: Kehebatan Anjing Ras Belgian Malinois yang Ikut Kawal Formula E, Bertugas Melacak Bahan Peledak
Ara mengaku, sudah mendapat LHP BPK terhadap laporan keuangan Pemprov DKI Jakarta tahun 2021.
Menurutnya, ini menjadi catatan yang jika tidak terselesaikan dan bisa menjadi masalah di kemudian hari
“Berbagai ketidakjelasan ini yang menurut saya akan beresiko bagi Pj Gubernur DKI nanti kalau tetap melanjutkan Formula E. Bisa-bisa terjebak dengan gelapnya program Formula E,” ucap Ara yang juga menjadi Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta ini.
Baca juga: Rara Bicara Penolakanya Jadi Pawang Hujan Formula E, Blak-blakan Mengaku Tak Menyukai Sosok Anies
Baca juga: Formula E Sukses Digelar, Anies Sindir Ada Pihak yang Kepanasan dan Justru Kecewa
Ariza tak masalah Formula E Diaudit
PLN Siapkan Daya Listrik 3.876 Kva untuk Turnamen Formula E 2023 Tanpa Kedip dan Ramah Lingkungan |
![]() |
---|
Hadapi Balapan di Jakarta E-Prix 2023 dengan Cuaca Panas, Ini Persiapan Pascal Wehrlein dan Timnya |
![]() |
---|
Sensasi Balapan di Sirkuit Ancol Secara Virtual Jelang Formula E Jakarta |
![]() |
---|
Penonton Formula E akan Disuguhi Banyak Show Gen 3, Mobil Powerfull Melaju Makin Kencang |
![]() |
---|
Pengamat: Ancol Manfaatkan Jakpro Dalam Perhelatan Formula E untuk Cari Keuntungan |
![]() |
---|