Reshuffle Kabinet

Reshuffle Kabinet Berdampak Negatif Bagi Investor, Dalam Sepekan Modal Asing Kabur Rp 7,34 Triliun

Reshuffle kabinet yang terjadi Rabu (15/6/2022) ternyata tak berdampak positif bagi iklim investasi di Indonesia. Buktinya, sepekan banyak yang kabur.

Editor: Valentino Verry
Kompas.com
Ilustrasi - Isu reshuffle kabinet yang sangat kencang dalam sepekan terakhir membuat investor tak nyaman. Mereka pun memindahkan uangnya keluar Indonesia, sesuai laporan Bank Indonesia. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Tak disangka berita reshuffle kabinet yang santer dalam sepekan terakhir ternyata berdampak negatif bagi investor.

Entah alasan apa mereka tak nyaman sehingga memindahkan investasi ke negara lain.

Hal itu teungkap dari laporan keuangan Bank Indonesia, Jumat (17/6/2022).

Baca juga: Nikita Mirzani Dilaporkan Pacar Nindy Ayunda ke Polisi, Berawal Kiriman Karangan Bunga dari Askara?

Bank Indonesia menyebutkan dalam laporannya, terdapat aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan domestik di pekan ketiga Juni 2022.

Berdasarkan data transaksi Bank Indonesia periode 13 Juni 2022 hingga 16 Juni 2022, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat jual neto sekitar Rp7,34 triliun.

“Nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp7,34 triliun terdiri dari jual neto di pasar SBN (Surat Berharga Negara) sebesar Rp6,75 triliun dan jual neto di pasar saham sebesar Rp0,59 triliun,” jelas Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono, Jumat (17/6/2022).

Ia melanjutkan, untuk premi credit default swap (CDS) 5 tahun naik ke level 137,03 basis poin (bps) per 16 Juni 2022 dari 117,31 bps per 10 Juni 2022.

Erwin mengungkapkan, Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait.

Yang bertujuan untuk tetap mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah meningkatnya tekanan eksternal.

Baca juga: Jadwal Babak Semi Final Indonesia Open Sabtu (18/6), Bisa Disimak Lewat Live Streaming

"Serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut," pungkasnya.

Sementara itu, Sekitar 8.000 alumni program Kartu Prakerja dari 300 kabupaten/kota di 34 provinsi yang hadir dalam acara Temu Raya di Sentul International Convention Center, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jumat (17/6/2022).

Kegiatan ini dihadiri oleh Presiden Jokowi, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Airlangga Hartarto mengatakan Kartu Prakerja ini merupakan salah satu program Government to People yang paling masif dibandingkan di negara lain.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (Istimewa)

"Hari ini ada 12,8 juta penduduk yang ikut program Kartu Prakerja dan 95 persen sudah mendapatkam insentif," kata Airlangga di Sentul International Convention Center, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.

Dia menambahkan program ini merupakan bagian dari SDG's (Sustainable Development Goals) karena telah diterapkan di 514 kabupaten/kota di Indonesia.

"Dari data yang masuk, 56 persen peserta tinggal di desa, 49 persen perempuan dan 3 persen penyandang disabilitas," jelasnya.

 Keberhasilan ini, lanjut dia, merupakan gabungan dari suplai dan demand serta seluruhnya dibentuk dalam ekosistem yang terus bergerak dinamis menggunakan database dan AI (Artificial Inteligence).

"Kartu Prakerja didukung 171 lembaga pelatihan, enam platform digital, enam mitra pembayaran, tiga portal kerja, dan delapan perguruan tinggi sebagai penilai dan pemantau," papar Airlangga.

Ketua Umum Partai Golkar ini mengungkapkan nilai pasar yang terbentuk dari pelatihan Prakerja selama dua tahun ini sebesar Rp 6 triliun.

"Sebelum ada Prakerja, pasar ini kosong. Tidak ada pasar yang menangani digital education," tuturnya.

Dari seluruh peserta yang mengikuti pelatihan Prakerja, 30 persen penduduk yang sebelumnya menganggur saat ini sudah bekerja atau membuka wirausaha.

"Sekitar 90 persen peserta dapat meningkatkan kompetensi, produktivitas dan daya saing,” ujarnya.

“Sementara 66 persen menggunakan sertifikasi Prakerja untuk mendapatkan pekerjaan," tambah Airlangga.

Tak hanya itu, 27 persen peserta tidak memiliki rekening bank. Tetapi mereka memilih menggunakan e-wallet.

"Ini menjadi bagian dari program inklusi keuangan," imbuhnya.

Peserta yang bergabung dalam Kartu Prakerja mendapatkan bantuan Rp 600.000 selama empat bulan dan sekitar 70 persen digunakan untuk modal usaha.

"Program ini mendapatkan penilaian eksternal dari dalam dan luar negeri. Semuanya menilai program ini berdampak positif bagi peningkatan skill dan kompetensi. Ini mempertegas dampak positif dari kartu prakerja," tandas Airlangga.

Sumber: Tribunnews
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved