Ganjar Pranowo: Di PDIP Aturannya Sudah Sangat Jelas, Soal Capres Urusan Ketua Umum

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Dukungan terhadap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) 2024, semakin meluas.

Merespons hal tersebut, Ganjar menegaskan capres merupakan urusan Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri.

"Saya lagi di markas partai, jadi kalau di PDIP itu aturannya sudah sangat jelas."

Baca juga: Ganjar Tegaskan Tetap Kader PDIP Meski Direkomendasikan, Nasdem: Catatan Pinggir dari Aspirasi

"Soal capres itu urusan ketua umum," kata Ganjar di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (17/6/2022).

Ganjar menegaskan, tugasnya sebagai kepala daerah jauh lebih penting ketimbang berbicara soal capres 2024.

"Tugas saya sebagai gubernur hari ini jauh lebih penting," ujarnya.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia 16 Juni 2022: 3 Pasien Wafat, 509 Sembuh, 1.173 Orang Positif

Karena itu, Ganjar menuturkan, dirinya fokus pada tugas sebagai gubernur, dengan mengikuti sekolah kepala daerah yang digelar PDIP.

"Seperti diklat atau sekolah kepala daerah ini," ucapnya.

soal namanya ramai dibahas sebagai capres, Ganjar menganggapnya sebagai bagian dari dinamika publik.

Baca juga: Ditanya Kemungkinan Dilamar Partai Lain di Pilpres 2024, Ganjar Pranowo: Memang Mau Nikah?

Sehingga, Ganjar mengaku tetap berkonsentrasi terhadap tugasnya sebagai seorang gubernur.

"Soal ramai-ramai di publik, biarkan itu menjadi dinamika yang ada, dan saya harus konsentrasi pada penugasan yang ada di saya," tuturnya.

Ganjar menuturkan, dalam sekolah kepala daerah di Kantor PDIP, mereka diingatkan agar menyusun seluruh program berdasarkan data yang benar.

Baca juga: Mendagri: Kemungkinan Besar Kami Tidak akan Angkat Pj Kepala Daerah dari TNI dan Polri Aktif Lagi

Kemudian, kata dia, terkait pemerintahan yang bebas dari korupsi juga menjadi pembahasan dalam sekolah tersebut.

"Itu jauh lebih penting," cetusnya.

Ganjar melanjutkan, soal pangan juga salah satu hal yang dibahas, sebagai kesiapan terhadap adanya perubahan geopolitik.

"Kami juga harus menyiapkan ketika geopolitik berubah soal pangan, itu menjadi masalah kita, menyiapkan tanaman pendamping padi jauh lebih penting," paparnya. (Fersianus Waku)