Nasional
Syarif Bando: Kenaikan Anggaran Perpusnas untuk Gaungkan literasi dan Tingkatkan Gemar Membaca
Kalau ini dapat diatasi, maka dapat memenuhi kepentingan bersama, terutama dalam peningkatan kegemaran membaca.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Komisi X DPR RI menyetujui pagu indikatif RAPBN TA 2023 Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) sebesar Rp 675,9 miliar.
Dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Perpusnas, pada Kamis (2/6/2022) lalu, Komisi X DPR RI juga menyetujui usulan tambahan anggaran Perpusnas dalam RAPBN TA 2023 sebesar Rp 2,7 triliun.
Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando mengatakan, usulan peningkatan dan tambahan anggaran merupakan upaya Perpusnas dalam memenuhi kebutuhan buku.
Hal itu, terutama permintaan dari sekolah, perpustakaan desa, perpustakaan khusus, dan komunitas yang mengalami peningkatan.
"Ini merupakan upaya menggaungkan literasi dan peningkatan gemar membaca yang melibatkan komponen masyarakat," kata Syarif Bando dalam keterangan persnya, Jumat (3/6/2022).
Ia pun berharap, dengan adanya dukungan sepenuhnya untuk tambahan anggaran, maka bisa mengatasi kendala di masyarakat terkait kekurangan bahan bacaan.
"Kalau ini dapat diatasi, maka dapat memenuhi kepentingan bersama, terutama dalam peningkatan kegemaran membaca," katanya.
Baca juga: Di UI Gubernur Lemhanas Sebut Penguatan Ideologi Pancasila Hadapi Ancaman dan Tantangan Kontemporer
Terhadap usulan tambahan anggaran tersebut, Komisi X DPR RI menekankan Perpusnas agar dapat digunakan untuk penguatan literasi dan sumber daya manusia (SDM) perpustakaan.
Anggota Komisi X DPR RI, Andreas Hugo Pareira menyatakan dukungan penuh atas usulan anggaran dan usulan tambahan anggaran yang diajukan Perpusnas.
"Usulan yang disampaikan kami mendukung sepenuhnya, untuk kemudian nanti dibawa ke badan anggaran (banggar)," kata Andreas.
"Namun, kami mohon diperhatikan pembangunan perpustakaan di daerah tetap penting. Karena masih banyak wilayah yang belum mendapat kesempatan untuk mendirikan perpustakaan," sambungnya.
Anggota Komisi X DPR RI, Putra Nababan, meminta Perpusnas agar tidak hanya memprioritaskan pembangunan fisik perpustakaan, tetapi juga pembangunan SDM.
"Tahun 2023 adalah gelombang terakhir dari pemerintah untuk memberdayakan SDM. Karena 2024 tahun politik, kalau ada kegiatan bimtek untuk pustakawan saya rasa itu harus menjadi prioritas ketimbang membangun fisiknya," kata legislator dari Fraksi PDIP tersebut.