Tawuran Pelajar
Kombes Komarudin Mengendus Peran Alumni Sebagai Pemicu Maraknya Aksi Tawuran Pelajar
Aksi tawuran pelajar di Jakarta sangat marak, mereka terlihat tak beradab. Menurut Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin karena alumni.
Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: Valentino Verry
lihat foto
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pihak polisi menduga bahwa peran senior atau alumni dari sekolah disebut bagian dari pemicu terjadinya aksi tawuran pelajar antar sekolah.
Kepala Kepolisian Polres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Polisi (Kombespol) Komarudin mengungkapkan, alumni atau senior di sekolah terkadang masih aktif bersosialisasi kepada siswa sekolah.
Baca juga: Anies Lebih Percaya pada Ilmu Pengetahuan dan Data Ketimbang Pawang Hujan saat Formula E
"Para pelajar ini diduga terpengaruh oleh alumni atau senior yang mengajak agar mereka turun ke jalan," ucap Kombespol Komarudin di Kantor Wali kota Jakarta Pusat, Kamis (2/6/2022).
Arahan dari para alumni atau senior ini, diduga pelajar akan memberanikan diri untuk melakukan perintah untuk turun ke jalan.
Sementara itu, Komarudin menjelaskan bahwa peran alumni ini membuat para pelajar akan turun ke jalanan untuk lakukan aksi tawuran, perilaku ini demi menjadi anggota suatu kelompok tertentu agar diakui.
"Demi bisa masuk kelompok tersebut, pelajar harus berani ikut tawuran, ada peran masing-masing ketika aksi tawuran dilakukan," tutur Komarudin.
Baca juga: Arum Ambarsari Minta Masyarakat Jaga Kebersihan Lingkungan untuk Cegah Penyebaran Virus Tikus
Sebelumnya, Komarudin menyatakan pihaknya telah melakukan edukasi terhadap pelajar-pelajar di Jakarta Pusat untuk mencegah aksi tawuran kembali terjadi dan memberikan efek jera agar tidak terulang kembali.
"Ada beberapa langkah dan strategi untuk mempersempit memperkecil aksi tawuran di Jakarta Pusat," ucap Komarudin.
Sebelumnya, Tim Presisi Polres Metro Jakarta Pusat menangkap sebanyak sembilan pelajar yang hendak melakukan aksi tawuran di Jalan Timah Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (1/6/ 2022) dini hari.
Kasat Samapta Polres Metro Jakarta Pusat, Rustian Effendi mengungkapkan, saat tim presisi tengah patroli malam, petugas curiga dengan gerombolan pelajar ini, akhirnya langsung diberhentikan.
"Malam itu kami sedang patroli, lalu melihat gerombolan pelajar, kita curiga langsung hentikan mereka, ternyata benar setelah diperiksa terdapat senjata tajam," ucap Rustian.
Rustian menjelaskan, sembilan pelajar ini memang berniat melakukan aksi tawuran di Kawasan Kemayoran Jakarta Pusat.
Pelajar tersebut ternyata warga Johar Baru yang kelahiran 2005.
Petugas berhasil mengamankan sejumlah senjata tajam yaitu satu samurai, satu pisau, delapan handphone, tiga sepeda motor sudah diamankan.
