Hewan Kurban
Dampak Wabah PMK, Dompet Dhuafa Perketat Penerimaan Hewan Kurban, Butuh 39.000 Ekor
Perayaan Iduladha tak lama lagi, namun saat ini merebak wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak. Akibatnya, Dompet Dhuafa waswas.
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM< JAKARTA - Penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak, terutama sapi di beberapa wilayah di Indonesia, telah memunculkan kekhawatiran.
Terlebih, umat Islam akan menyambut datangnya Iduladha 1443 Hijriah atau Hari Raya Kurban pada bulan depan.
Pria Sembada, Dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) mengatakan, PMK pada hewan ternak bukanlah hal yang baru di Indonesia.
Baca juga: Saat Hari Lahir Pancasila, Warga Temukan Bayi Perempuan dengan Kondisi Penuh Darah di Tubuhnya
"Diketahui hingga kemarin per tanggal 23 Mei, sudah 15 Provinsi terkena PMK ini," katanya saat Talkshow Dompet Dhuafa di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (31/05/2022).
Sembada menuturkan, kasus PMK yang ditularkan ke manusia itu sangat jarang, bahkan tidak ada.
"Namun, yang menjadi kekhawatiran adalah kita menjadi faktor yang membantu mempercepat penyebaran terhadap hewan ternak lainnya,” ujarnya.
“Karena dampaknya yang bisa mempengaruhi ekonomi secara langsung dan tidak langsung," imbuhnya.
Baca juga: Berakhir Imbang 0-0, Skuad Merah Putih Gagal Menaklukkan Timnas Bangladesh pada Laga FIFA Match Day
"Dampak kerugian PMK ini diketahui dalam satu tahun dapat mencapai 1,5 - 2,5 miliar dolar, seperti peternak banyak yang cepat-cepat menjual hewan ternaknya dengan harga berapapun untuk menghindari terjangkitnya wabah PMK," lanjut Pria Sembada.
Oleh sebab itu, langkah-langkah antisipasi telah dilakukan sebuah lembaga sebagai upaya pencegahan wabah PMK.
Seperti dilakukan oleh Dompet Dhuafa, yang hingga hari ini tetap mengusung Tebar Hewan Kurban.
Adapun program itu direncanakan dapat terdistribusi hingga ke pelosok negeri di 34 provinsi.
Dompet Dhuafa menargetkan terdistribusi 39.000 ekor kurban yang nantinya akan disalurkan ke daerah-daerah yang membutuhkan daging kurban.
Kriterianya, yakni daerah 3T (Terluar, Tertinggal, Terdepan), daerah yang mengalami defisit daging kurban, daerah pasca bencana.
Baca juga: Ayu TingTing Mendadak Sakit Saat Tiba di Tanah Suci, Bagaimana Kondisinya Kini?
Dompet Dhuafa akan menyalurkannya dalam bentuk hewan kurban hidup yang nanti disembelih dan didistribusikan berupa daging segar kepada masyarakat.
Ketua Program Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa, Dian Mulyadi mengatakan, pihaknya melakukan proses quality control (QC) yang ketat.
