Perang Rusia Ukraina

PRESIDEN Rusia Vladimir Putin Minta Ukraina Buka Pelabuhan Untuk Koridor Kemanusiaan

Presiden Rusia juga menarik perhatian Nehammer pada fakta bahwa Kiev menghindari pembicaraan dengan Rusia.

tass.com
Presiden Rusia Vladimir Putin 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Presiden Rusia Vladimir Putin meminta Ukraina menjinakkan pelabuhannya sesegera mungkin untuk menjadi jalur bebas sebagai koridor kemanusiaan warga sipil.

Hal itu dikatakan Putin selama percakapan telepon dengan Kanselir Austria Karl Nehammer, seperti dikutip Wartakotalive.com dari Tass.com, Sabtu (28/5/2022).

"Atas permintaan kanselir Austria, Presiden Rusia menilai situasi dalam konteks operasi militer khusus yang sedang berlangsung, untuk mempertahankan Donbass dan memberitahunya tentang upaya untuk memastikan navigasi yang aman di Laut Hitam dan Azov," kata layanan pers Kremlin dikutipdari Tass.com.

"Dalam konteks ini, ditekankan bahwa pihak Ukraina harus menjinakkan pelabuhannya sesegera mungkin untuk memastikan jalur bebas dari kapal yang diblokir," kata Kremlin.

Presiden Rusia juga menarik perhatian Nehammer pada fakta bahwa Kiev menghindari pembicaraan dengan Rusia.

"Tercatat bahwa Kiev menghalangi proses negosiasi antara perwakilan Rusia dan Ukraina," katanya.

Baca juga: Presiden Ukraina: Kami Siap Negosiasi Saat Rusia Berhenti Jadi Teroris dan Akui Kesalahan Berdarah

Menurut laporan sebelumnya, Rusia membuka dua koridor kemanusiaan maritim di Azov dan Laut Hitam dari pukul 08:00 hingga 19:00 setiap hari.

Koridor kemanusiaan sepanjang 80 mil laut dan lebar tiga mil di Laut Hitam dimaksudkan bagi kapal untuk meninggalkan pelabuhan Kherson, Nikolayev, Chernomorsk, Ochakov, Odessa, dan Yuzhny ke arah barat daya dari laut teritorial Ukraina.

Baca juga: Pertama Kalinya, Putin Kunjungi Tentara Rusia yang Terluka dalam Operasi Militer Khusus di Ukraina

Kementerian Pertahanan Rusia juga melaporkan bahwa spesialis Angkatan Laut Rusia telah membersihkan pelabuhan ranjau Mariupol.

Menurut kementerian, lebih dari 12.000 benda peledak terlihat dan dihancurkan selama pekerjaan pembersihan ranjau.

Pelabuhan juga dibersihkan dari kapal yang tenggelam dan hambatan lain yang menghambat navigasi.

Baca juga: Dunia Islam Pahami Operasi Militer Rusia di Ukraina, Karenanya Tak Ada Negara Arab Jatuhkan Sanksi

Pakar Rusia juga menjinakkan bagian pantai Laut Azov yang berdekatan dengan pelabuhan Mariupol.

Sementara itu Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss pada hari Jumat (27/5/2022) mengatakan negara-negara Barat tidak akan merasa aman jika Rusia berhasil di Ukraina.

"Kita harus memastikan Ukraina memenangkan perjuangan besar untuk kebebasan ini," katanya dalam pidato saat mengunjungi Praha, dikutip dari Tass.com.

Baca juga: Putin Bangga Serangan Siber dan Sanksi ke Rusia oleh Barat, Gagal Total

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved