SEA Games
Timnas U23 Hanya Dapat Perunggu, Shin Tae-yong Dipanggil PSSI
PSSI sendiri tetap melakukan evaluasi perihal raihan timnas Indonesia U-23 di tangan pelatih asal Korea Selatan ini.
Penulis: RafzanjaniSimanjorang | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG - Timnas U-23 Indonesia meraih medali perunggu di Sea Games Vietnam beberapa hari lalu.
Raihan tersebut pun membuat banyak pecinta sepak bola percaya akan proses yang tengah dibangun pelatih, Shin Tae Yong sehingga mereka meminta pelatih dipertahankan oleh PSSI.
PSSI sendiri tetap melakukan evaluasi perihal raihan timnas Indonesia U-23 di tangan pelatih asal Korea Selatan ini.
"Dalam setiap event, pasca event PSSI tetap melakukan kajian dan evaluasi, dan itu akan dilakukan oleh ketua umum dan komite eksekutif PSSI," ujar Sekjen PSSI, Yunus Nusi kepada media saat ditemui di APM Equestrian Centre, Tigaraksa, Kamis (26/5/2022).
Lanjutnya, setelah kongres PSSI digelar, akan persentasi dari Shin Tae Yong yang direncanakan pada 29 Mei mendatang.
Baca juga: Usai SEA Games 2022 Vietnam, Marc Klok, Rachmat Irianto, dan Ricky Kambuaya Bergabung Timnas Senior
"Akan ada undangan persentase Shin dihadapan ketua umum dan exco, soal apa yang ia lakukan, apa yang terjadi, dan apa rencana ke depan," sambungnya.
Sementara itu, berkaca dari raihan perunggu di Vietnam, Yunus menjelaskan PSSI akan mengevaluasi target Sea Games di Kamboja yang akan digelar tahun 2023.
PSSI berharap Shin Tae Yong bisa mempersiapkan tim untuk meraih medali emas nantinya.
Raih Perunggu
Skuad Timnas Indonesia U-23 kembali ke Indonesia dengan bawa pulang medali perunggu seusai perhelatan SEA Games 2021 Vietnam.
Medali perunggu itu didapat setelah Timnas Indonesia U-23 mengalahkan Timnas Malaysia U-23 lewat drama adu penalti dengan skor 4-3 di Stadion My Dinh, Hanoi, Vietnam, Minggu (23/5/2022) lalu.
Melalui pantauan Wartakotalive.com, skuad Garuda Muda tiba di Terminal 3 Kedatangan Internasional Bandara Soekarno-Hatta, pukul 22.18 WIB.
Seluruh pemain, pelatih, serta official, diantar ke Terminal 3 Bandara Soetta dengan dua unit bus besar, dengan didampingi Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan.
Mochamad Iriawan dan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong, jadi orang pertama yang turun dari rombongan bus tersebut.
Pria kerap disapa dengan panggilan Iwan Bule itu terlihat akrab dengan Shin Tae Yong.
Terlihat, dengan keduanya saling merangkul dan mengarahkan skuad garuda muda menuju area penyambutan.
Selain itu, setiap pemain yang keluar dari bus terlihat selalu dipeluk dengan bangga oleh Iriawan.
Setibanya di bandara, Egy Maulana Vikry dkk telah disambut oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Zainudin Amali, serta Ketua National Olympic Commitee (NOC) Indonesia, Raja Sapta Oktohari.
Seluruh pemain dan official Timnas Indonesia mengikuti prosesi penyambutan tersebut.
Satu per satu mulai dari Fachruddin Aryanto, Ricky Kambuaya, hingga Shin Tae Yong, menerima karangan bunga yang secara simbolis dikalungkan.
Meskipun hanya menorehkan perunggu, Iwan memastikan, PSSI tetap apresiasi perjuangan para pemain selama mengikuti perhelatan Sea Game ke-31.
"Kita tetap apresiasi terhadap para pemain muda ini, yang membawa medali perunggu dan mengharumkan nama Indonesia," ujar Mochamad Iriawan kepada awak media, Senin (23/5/2022) malam.
Iriawan akui perolehan medali perunggu bukanlah target Indonesia dalam cabang olahraga sepak bola di ajang SEA Games 2021.
Namun demikian, kondisi skuad pemain yang diturunkan tidak maksimal, medali perunggu adalah hal yang patut diapresiasi.
Pasalnya, beberapa pemain utama Timnas Indonesia U-23 seperti Elkan Baggott, Pratama Arhan, hingga Rumakiek, tidak dapat diturunkan.
"Sebenarnya medali perunggu yang kita dapat ini, enggak sesuai dengan target awal. Tapi, karena kita tahu banyak pemain kita yang tidak bisa diturunkan, makanya apapun hasil yang diraih itu kita apresiasi," kata dia.
"Memang ada beberapa pemain yang tidak bisa ikut bermain kemarin, seperti Elkan, Arhan, Rumakiek, dan ada juga yang terkena akumulasi kartu, seperti Asnawi," terangnya.
Kehilangan beberapa pemain vital di setiap posisi tersebut, disebutnya, sangat mempengaruhi penampilan Timnas U-23.
Ia pun mencontohkan hal tersebut, saat Kambuaya cs berhadapan dengan Timnas Thailand U-23.
"Nah karena kita kehilangan pemain-pemain, jadinya ada ketimpangan dari tim sendiri. Bisa dilihat waktu melawan Thailand,"
"Kita tahu, pemain itu sudah biasa, tapi ternyata kehilangan Asnawi cukup merepotkan barisan pertahanan kita," jelasnya.
Kendati demikian, Iriawan akui akan mengevaluasi hasil yang diraih anak asuhnya tersebut, guna mempersiapkan ajang selanjutnya.
Suntikan semangat pun disematkan kepada para pemain, agar bisa bangkit kembali memenangkan turnamen-turnamen selanjutnya.
"Yang jelas ini menjadi evaluasi kami khususnya PSSI untuk mempersiapkan para atlet dalam menghadapi SEA Games selanjutnya di Kamboja kedepan," ucapnya.
"Apapun hasilnya, kita telah memberikan yang terbaik, dan kita akan berjuang untuk pertandingan-pertandingan berikutnya," jelas Mochamad Iriawan.
(Wartakotalive.com/RAF/m28)