Tunjuk Luhut Urus Minyak Goreng, Jokowi Dinilai Pilih Jaga Stabilitas Politik Ketimbang Mereshuffle

Hendri menyatakan, penunjukan ini menjadi sebuah tanda Jokowi tidak percaya dengan kinerja para menteri.

Editor: Yaspen Martinus
Wartakotalive.com/Muhamad Fajar Riyandanu
Hendri Satrio, pendiri lembaga survei KedaiKopi, menyoroti penunjukkan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan oleh Presiden Joko Widodo, untuk mengurusi masalah minyak goreng. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Hendri Satrio, pendiri lembaga survei KedaiKopi, menyoroti penunjukkan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan oleh Presiden Joko Widodo, untuk mengurusi masalah minyak goreng.

Hendri menyatakan, penunjukan ini menjadi sebuah tanda Jokowi tidak percaya dengan kinerja para menteri, yang ada kaitannya dengan permasalahan minyak goreng.

"Ini kan sebetulnya lagi-lagi sebuah kode kasat mata dari Pak Jokowi, bahwa menteri-menteri yang ada kaitannya dengan pengurusan minyak goreng ini tidak dia percaya."

Baca juga: Tak Cuma Pendukung ISIS, Mahasiswa di Malang yang Diciduk Densus 88 Juga Terhubung dengan JAD

"Kan Pak Jokowi gitu aja," kata Hendri saat dimintai tanggapannya, Rabu (25/5/2022).

Menteri terkait yang dimaksud oleh pria yang akrab disapa Hensat itu adalah Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.

Menurut analisisnya, kedua menteri tersebut dinilai tidak mampu menyelesaikan problem minyak goreng, sehingga akhirnya Jokowi menunjuk menteri dari bidang lain, dalam hal ini Luhut, menjadi penanggung jawab.

Baca juga: Jadi Tersangka Korupsi Pengadaan Helikopter AW-101 Sejak 2017, KPK Akhirnya Tahan Irfan Kurnia Saleh

"Sekarang gitu, (Jokowi) memberikan tugas kepada menteri yang tidak terkait untuk menyelesaikan problem yang disebabkan, atau yang tidak bisa diselesaikan oleh menteri lain."

"Ini kan Menteri Perdagangan dan Menko (Perekonomian) artinya tidak sanggup menyelesaikan permasalahan minyak goreng," ulas Hensat.

Kendati demikian, Hensat menyayangkan ketidaktegasan Jokowi yang enggan melakukan reshuffle menteri, yang dinilainya tidak mampu menyelesaikan permasalahan di bidangnya.

Baca juga: Gus Jazil: PKB Alat Politik NU, Ibarat Dua Sisi Mata Uang yang Tidak akan Bisa Dipisahkan

Terlebih, beberapa kali Luhut dinilai mampu menyelesaikan permasalahan yang diperintahkan oleh Jokowi.

"Cuma emang sayangnya Pak Jokowi ini tidak mau tegas-tegasan pecat atau reshuffle."

"Demi menjaga stabilitas politik antar-parpol dan koalisinya, dia lebih baik memberikan kode-kode seperti sekarang gitu," papar Hensat.

Baca juga: Harta Lili Pintauli Siregar Naik Hampir Setengah Miliar dalam Setahun Meski Gaji Dipotong 40 Persen

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dapat tugas lagi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kali ini, Luhut diminta Jokowi mengurusi kelangkaan minyak goreng, yang sudah berbulan-bulan tak kunjung beres.

Luhut mengatakan, ia mendapat tugas khusus dari Presiden Jokowi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Baca juga: Punya Power Luar Biasa, Dokter Dinilai Lebih Takut dengan IDI Ketimbang Kementerian Kesehatan

Hal ini disampaikan Luhut saat membuka acara Perayaan Puncak Dies Natalis ke-60 Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) pada Sabtu (21/5/2022) lalu.

"Tiba-tiba Presiden (Jokowi) memerintahkan saya untuk mengurus minyak goreng."

"Jadi sejak tiga hari lalu, saya mulai menangani masalah kelangkaan minyak goreng," ungkap Luhut. (Rizki Sandi Saputra)

Sumber: Tribunnews
  • Berita Populer
    Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved