Pilpres 2024

Istana Dicurigai Arahkan Terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu, Ini Kata Ali Mochtar Ngabalin

Oleh karena itu, tidak ada yang salah dengan adanya penjajakan ataupun pembentukan koalisi partai menjelang Pemilu 2024.

Editor: Yaspen Martinus
TRIBUNNEWS/RIZAL BOMANTAMA
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin membantah tudingan Istana mengarahkan terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin membantah tudingan Istana mengarahkan terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu.

“Tidak ada, yang pasti sekarang Presiden punya konsentrasi full terhadap pembenahan terkait dengan masalah-masalah yang belum selesai, terutama pandemi Covid-19."

"Kemudian agenda-agenda strategis nasional untuk sisa waktu yang ada,” kata Ali di Bina Graha, Jakarta, Senin, (23/5/2022).

Baca juga: Siap Bawa PKB Gabung Koalisi Indonesia Bersatu, Muhaimin Iskandar: Asal Capresnya Saya

Pembentukan koalisi menurutnya merupakan hak dan kewenangan partai.

Oleh karena itu, tidak ada yang salah dengan adanya penjajakan ataupun pembentukan koalisi partai menjelang Pemilu 2024.

“Bahwa ketua-ketua umum partai kemudian memainkan peran-peran dengan cara dan teknis yang mereka lakukan, it's okay, itu partai politik punya kewenangan,” tuturnya.

Baca juga: Muhaimin Iskandar Siap Gabung KIB Asal Jadi Capres, Waketum PPP: Nanti Dimusyawarahkan

Yang pasti, kata Ali, di sisa masa jabatannya, Jokowi saat ini sedang fokus dalam menyelesaikan program-program pembangunan yang telah dirancang.

“Untuk Presiden, seperti tadi Bang Ali katakan, bahwa konsentrasi kerja Presiden tetap pada penyelesaian program-program strategis nasional dua tahun terakhir,” jelasnya.

Sebelumnya, pengamat Politik KedaiKopi Hendri Satrio mencurigai pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu diarahkan oleh pihak di lingkaran Istana.

Baca juga: Finis di Peringkat Tiga SEA Games 2021, Kontingen Indonesia Sukses Penuhi Keinginan Jokowi

"Pertanyaan apakah ada arahan dari Istana? Karena ketiganya adalah partai koalisi pemerintah."

"Satu di ujung tanduk, satu lagi baru ditinggal tokoh sentral, yang satu lagi enggak jelas nih maunya ke arah mana, bahkan ada isu ketumnya mau dilengserkan," ujar Hensat, sapaan karibnya, dalam dialog Polemik MNC Trijaya secara virtual, Sabtu (14/5/2022).

Baca juga: Ini Dua Opsi Polisi Ciduk Saifuddin Ibrahim, Diminta Menyerahkan Diri Atau Diringkus FBI

Sejak isu tiga periode dan perpanjangan masa jabatan presiden bergulir, Hendri semakin curiga dengan munculnya gerakan maupun koalisi.

"Jadi begitu ada koalisi atau gerakan-gerakan, ini mau ngapain lagi Istana, sih?" Ucapnya.

Hendri juga melihat Airlangga Hartarto dan Zulkifli Hasan, adalah orang yang pernah menyuarakan soal penundaan Pemilu 2024.

Baca juga: DAFTAR Terbaru Zona Hijau Covid-19 di Indonesia: Menyusut Jadi 64, Papua Mendominasi

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved