SEA Games 2022 Vietnam

Kemenpora dan NOC Indonesia Kompak, SEA Games Jadi Langkah Awal untuk Bebenah & Batu Loncatan Atlet

Hingga Sabtu (21/5/2022) pukul 17.23 waktu Vietnam, Indonesia berada pada posisi tiga besar perolehan medali pada SEA Games 2022 Vietnam.

Tribunnews/Alfarizy AF
Deputi 4 Kemenpora Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, Chandra Bhakti, saat ditemui di Terminal 3 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (21/5/2022). 

WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG - Hingga Sabtu (21/5/2022) pukul 17.23 waktu Vietnam, Indonesia berada pada posisi tiga besar perolehan medali pada SEA Games 2022 Vietnam.

Pada situs resmi SEA Games ke-31, seagames2021.com Indonesia berada di posisi 3 dengan perolehan 57 emas, 75 perak, dan 65 perunggu, dengan demikian total keseluruhan medali yang diamankan para atlet Indonesia berjumlah 197 medali.

Sementara besok, Minggu (22/5/2022) menjadi ladang terakhir bagi Indonesia untuk mendulang medali.

Ketua National Olympic Committee/Komite Olimpiade Indonesia (NOC-KOI) Raja Sapta Oktohari mengatakan bahwa SEA Games kali ini menjadi batu loncatan bagi atlet.

Okto sapaan akrab Raja Sapta Oktohari dalam keterangannya mengatakan bahwa pihaknya selalu melakukan evaluasi harian guna menjadi rujukan dalam laporan resmi yang akan diserahkan kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan stakeholder olahraga.

Baca juga: Enam Rute Transjakarta Terkena Imbas Akibat Unjuk Rasa Buruh di Monumen Nasional, Sabtu (21/5/2022)

Baca juga: Dampak Mudik dan Balik Lebaran Terhadap Kenaikan Kasus Covid-19 Harus Tunggu Hingga Juni 2022

Baca juga: Sukses Besar, Cabor Karate Berhasil Melampaui Target Emas pada Pelaksanaan SEA Games 2022 Vietnam

"SEA Games kan merupakan langkah yang paling dekat untuk mengevaluasi program pelatihan di cabang-cabang olahraga, karena hanya 11 negara," kata Okto setelah acara penyambutan kedatangan kontingen Indonesia di Terminal 3 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (21/5/2022).

Selanjutnya, Okto berujar bahwa akan menilik pembinaan yang dilakukan oleh negara tetangga terhadap atlet di negaranya, termasuk fasilitas yang digunakan.

"Kami harus ngintip dulu bagaimana proses pembinaan prestasi yang dilakukan oleh kompetitor-kompetitor kita, sehingga Indonesia tidak jauh ketinggalan," ujar Okto.

Okto menyontohkan Singapura dalam pembinaan prestasi pada cabor renang, ia mengatakan Singapura menonjol dalam perolehan medali cabor renang.

Singapura yang mengumpulkan 21 emas, 11 perak dan 12 perunggu dinilai layak karena memiliki dedikasi tinggi dalam renang untuk atlet di negaranya.

BERITA VIDEO: Kebakaran Di Perumahan Segitiga Senen Sunter

"Contoh yang paling dekat, untuk Swimming umpamanya, Singapura begitu Leasing (memimpin) di dalam perolehan medali, kenapa? karena mereka punya dedicated kolam renang untuk para atlet nasionalnya, sementara di Indonesia kan belum ada," tutur Okto.

Hal senada dikatakan Deputi 4 Kemenpora Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, Chandra Bhakti.

Dia mengatakan bahwa akan segera melakukan evaluasi terhadap hasil masing-masing cabor.

Terkait hal tersebut, Chandra menyinggung Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang dinilai dapat mengoreksi secara besar terhadap cabor yang produktif dan yang kurang produktif dalam peraihan medali.

"Tentu apa yang disampaikan ketum NOC sedang dilakukan evaluasi yang nanti dirangkum, kita akan melihat per cabor dan kita sekarang DBON dan ada Non DBON dan ini akan kita evaluasi karena kita memasuki paradigma baru olahraga," papar Chandra.

Chandra mengatakan nantinya setelah evaluasi dilakukan, akan terlihat cabor mana yang sesuai dengan DBON dan cabor mana yang meleset.

Tak hanya melakukan evaluasi terhadap pembinaan prestasi terhadap atlet, nantinya Kemenpora akan lakukan evaluasi terhadap organisasi atau pengurus cabor.

"Bagaimana jika kita hanya melakukan evaluasi terhadap atlet, tetapi tata kelola organisasi ini tidak pas, tentu akan sangat berpengaruh pada pembinaan atlet tersebut," ujar Chandra.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved