Kemendagri Singapura

Selain Ustaz Abdul Somad, Ternyata Singapura Juga Pernah Cekal Pendeta Asal AS Usai Singgung Muslim

Selain Ustaz Abdul Somad, Singapura juga ternyata pernah mencekal (banned)  seorang pastor asal Amerika Serikat Lou Engle.

Penulis: Desy Selviany | Editor: Sigit Nugroho
Kolase foto/net
Selain Ustadz Abdul Somad, Lou Engle seorang pendeta juga pernah ditolak masuk Singapura, kasusnya dengan tudingan menyinggung umat muslim 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Selain Ustaz Abdul Somad, Singapura juga ternyata pernah mencekal (banned)  seorang pastor asal Amerika Serikat (AS) Lou Engle.

Pastor tersebut dibanned oleh Ministry of Home Affairs (Kementerian Dalam Negeri) Singapura, lantaran telah memuat pernyataan berbau SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan) saat mengisi acara di negera tersebut.

Dikutip dari mothership.sg pada (15/3/2019), Lou Engle diduga telah menyinggung perasaan umat muslim saat mengisi acara di salah satu gereja di Singapura pada Maret 2018 .

Atas hal tersebut, Kementerian Dalam Negeri melarang Lou Engle kembali tampil untuk berkhotbah di Singapura.

Baca juga: Alasan Singapura Tolak UAS sudah Dibeberkan, Eki Pitung Tetap Desak Dubes Singapura Beri Penjelasan

Baca juga: Bela Singapura, Denny Siregar Minta UAS Perbaiki Diri: Bener Nngak Perilaku Lu Selama Ini?

Baca juga: UAS Diusir Singapura karena Dituduh Ekstrimis, Fahri Hamzah Bicara Islamphobia yang Makin Parah

Pendeta tersebut kena banned dan tidak boleh berkunjung ke negara tersebut.

Usai membuat khotbah yang menyinggung umat muslim, Loue Engle juga sebenarnya sudah pernah dipanggil pihak berwajib Singapura untuk diperiksa.

Tetapi, pendeta tersebut tidak menghadiri panggilan polisi Singapura.

Akhirnya, Singapura membanned Lou Engle selama satu tahun lamanya.

BERITA VIDEO: Resmi, Presiden Jokowi Umumkan Pelonggaran Penggunaan Masker di Luar Ruangan

Usai pidato Lou Engle yang dianggap menyinggung umat muslim, Kementerian Dalam Negeri meminta maaf kepada umat muslim Singapura.

Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Singapura (MHA) menjelaskan soal alasan menolak Ustaz Abdul Somad Batubara (UAS) masuk ke wilayah Singapura.

Alasan itu diungkapkan dalam situs resmi Kemendagri Singapura, seperti dikutip wartakotalive.com dari Channelnewsasia.com, Selasa (17/5/2022).

Sosok UAS menurut Kemendagri Singapura dikenal sebagai ustaz ekstremis, pemecah belah serta merendahkan agama lain dengan pernah menyebut salib Kristen sebagai tempat tinggal jin kafir.

"Seorang khatib Indonesia yang tiba di Singapura pada Senin (16 Mei) ditolak masuk dan dipulangkan ke Batam pada hari yang sama. Enam orang yang melakukan perjalanan bersama Abdul Somad Batubara juga dilarang masuk ke Singapura. Semuanya, yang sudah tiba di Terminal Feri Tanah Merah, diangkut dengan kapal feri kembali ke Batam," kata Kemendagri Singapura, Selasa (17/5/2022) malam.

"Somad diwawancarai, setelah itu kelompok tersebut ditolak masuk ke Singapura dan ditempatkan di feri kembali ke Batam pada hari yang sama," ujar Kemendagri Singapura.

Menurut Kemendagri Singapura, Somad menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasi yakni untuk memecah belah.

"Somad telah dikenal menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasi, yang tidak dapat diterima di masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura," jelas Kemendagri Singapura.

"Misalnya, Somad telah memberitakan bahwa bom bunuh diri adalah sah dalam konteks konflik Israel-Palestina, dan dianggap sebagai operasi syahid," terang kementerian tersebut.

"Dia juga membuat komentar yang merendahkan anggota komunitas agama lain, seperti Kristen, dengan menggambarkan salib Kristen sebagai tempat tinggal jin kafir (roh/setan)," kata MHA.

Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved