Mudik Lebaran

Sayuti dan Keluarga Besar Terpaksa Makan Oleh-oleh, Takut Basi saat Menunggu di Pelabuhan Merak

Memasuki H+5 Idulfitri arus balik semakin meningkat, upaya ingin segera tiba di rumah butuh perjuangan.

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Valentino Verry
warta kota/gilbert sem sandro
Sayuti, pemudik asal Sumatra Utara, terjebak macet parah di Pelabuhan Merak Banten, Sabtu (7/5/2022) dini hari. Sayuti dan keluarga besar habis mudik ke keluarga di Cilegon. 

WARTAKOTALIVE.COM, MERAK - Lonjakan penumpang arus balik mudik Lebaran 2022 di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, terus meningkat.

Antrean panjang pemudik yang hendak balik setelah melakukan aktivitas mudik, terjadi hampir di seluruh dermaga yang ada di Pelabuhan Merak itu.

Antrean disebabkan oleh tingginya volume pemudik yang menggunakan kendaraan yang turun di Pelabuhan Merak, membuat penumpang yang hendak naik menunggu.

Baca juga: Tiket KA Jarak Jauh dari Jakarta Terjual 485 Ribu selama 2 Pekan Mudik Lebaran

Salah seorang pemudik yang turut mengantre untuk masuk ke dalam kapal ialah Sayuti, penumpang yang akan pulang ke Mandailing Natal, Sumatera Utara, usai mengunjungi keluarga di Cilegon, Banten.

Sayuti mengaku, telah menunggu antrean masuk kendaraan ke dalam kapal untuk menyeberang menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung, lebih dari 3,5 jam.

"Saya abis mudik mengunjungi keluarga di Cilegon, Banten, mau pulang ke Mandiling Natal, Sumatera Utara, tapi di Pelabuhan Merak ini sudah 3,5 jam belum juga naik ke kapal," ujar Sayuti saat diwawancarai Wartakotalive.com, Sabtu (7/4/2022) dini hari.

Melihat kendaraannya yang tak kunjung masuk ke dalam kapal, Sayuti memprediksi ia dan keluarganya akan mengantre selama lima jam, hanya untuk masuk ke dalam kapal.

Baca juga: Libur Lebaran, Tingkat Okupansi Hotel di Puncak Bogor Capai 100 Persen

Hal tersebut lantaran kepadatan para pemudik yang menggunakan kendaraan baik roda dua ataupun roda empat cukup tinggi.

Antrean kendaraan yang hendak masuk ke dalam kapal pada Lebaran 2022 ini, merupakan terpadat yang pernah dirasakannya pada arus mudik tahun 2019 lalu.

"Kalau ngeliat penumpukan antrean kayak begini sih, bisa sampai lima jam ini nunggu masuk ke kapal, soalnya padat banget, dari tadi enggak naik-naik," katanya.

"Saya terakhir mudik, tahun 2019 lalu sebelum Pandemi Covid-19, paling lama ngantre itu dua jam, dan kendaraannya (yang menumpuk) enggak sebanyak ini," ungkapnya.

Keluarga Sayuti menyantap makanan yang dibawanya karena takut basi.
Keluarga Sayuti menyantap makanan yang dibawanya karena takut basi. (warta kota/gilbert sem sandro)

Sebelum mengantre pada dermaga 2, Sayuti yang mengantre dengan 13 anggota keluarga lainnya yang mengendarai dua mobil tersebut, telah dua kali dialihkan ke dermaga oleh petugas.

Mulanya, Sayuti dan keluarganya mengantre pada dermaga 5, namun dialihkan pada dermaga 3, dan kemudian kembali dipindahkan pada dermaga 2.

"Awalnya saya sama keluarga yang membawa dua mobil ini antre di dermaga 5, tapi tiba-tiba dialihkan ke dermaga 3, alasannya dermaga itu hanya untuk penumpang turun, padahal kita udah antre disitu," paparnya.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved