Kelompok Kriminal Bersenjata

KKB Klaim Didukung Masyarakat, Pendeta Jupinus Membantah: Justru Warga Diteror, Gadis Muda Diperkosa

Kehadiran TNI-Polri ini, kata Pendeta Jupinus Wama, tentunya akan membawa harapan baru bagi keamanan dan kemajuan Papua.

Editor: Feryanto Hadi
Ist via Tribun Papua
Aktivitas aparat kepolisian di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua. (Dok Pribadi Ipda Ali Akbar) 

KKB, katanya, hancurkan gedung sekolah, Puskesmas dan rumah penduduk. Bahkan masa depan anak-anak perempuan juga hancur gegara tindakan KKB.

"Bayangkan, rumah warga hancur karena KKB. Masa depan anak-anak perempuan juga hancur karena KKB," tandasnya.

Sebagai gembala umat, katanya, ia tak sanggup menghadapi fakta yang ada.

Pihaknya berharap agar pemerintah melalui TNI-Polri jangan berhenti mengamankan pemukiman penduduk.

Fakta-Fakta KKB di Beoga

Beoga merupakan satu di antara zona merah di Papua. Di tempat inilah Delapan pekerja jaringan telekomunikasi, dihabisi olehg kelompok pengacau.

Peristiwa kelam di Kabupaten Nduga itu terjadi pada Rabu 2 Maret 2022 dini hari.

Kala itu para korban sedang memperbaiki Tower BTS 3 Telkomsel di Distrik Beoga.

Baca juga: Ini Kondisi Terkini Puncak Papua pasca KKB Tembak Dua Prajurit TNI

Distrik itu berbatasan dengan Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.

Makanya, sebelum Beoga, salah satu wilayah yang rawan keamanan adalah Sugapa.

Namun terlepas dari Distrik Sagupa, berikut ini kami paparkan sejumlah fakta tentang Distrik Beoga:

1. Guru Ditembak Sekolah Ditutup

Pada awal April 2021 silam sebuah insiden mengerikan terjadi di Distrik Beoga.

Seorang guru, Oktavianus Rayo (44) ditembak mati oleh sekelompok orang tak dikenal.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved