Hepatitis
Hepatitis Akut Perlu Diwaspadai, tapi Tak Perlu Panik Tidak Beralasan
Menurutnya, yang perlu dilakukan adalah meningkatkan kewaspadaan dengan menjaga kebersihan diri dan makanan, serta melengkapi anak dengan imunisasi.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Profesor Tjandra Yoga Aditama menyatakan, penetapan status kejadian luar biasa (KLB) yang disematkan pada kondisi infeksi Hepatitis Akut, tidak perlu dikhawatirkan berlebihan.
Menurutnya, yang perlu dilakukan adalah meningkatkan kewaspadaan dengan menjaga kebersihan diri dan makanan, serta melengkapi anak dengan imunisasi.
Di sisi lain, negara perlu mengambil langkah antisipasi yang diperlukan, di mana para pakar sedang mencari bukti-bukti ilmiah yang akan tersedia dalam hari-hari mendatang ini.
Baca juga: UPDATE Covid-19 RI 3 Mei 2022: 18 Pasien Meninggal, 395 Sembuh, 107 Orang Positif
"Kita jelas perlu waspada, tetapi tidak perlu juga menjadi panik tidak beralasan."
"Masyarakat melakukan langkah kewaspadaan pada keluarga kita," katanya lewat keterangan tertulis, Rabu (4/5/2022).
Mantan Dirjen Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan ini memaparkan,
Hepatitis Akut ini belum jelas penyebabnya, meski sampai 3 Mei 2022, WHO kantor Amerika menyatakan sudah ada lebih dari 200 kasus dari 20 negara di dunia.
Baca juga: Pendaftaran Online Taman Margasatwa Ragunan Dilakukan Hingga Indonesia Bebas Pandemi Covid-19
"Ini bermula dari pada 5 April 2022, WHO pertama kali mendapat notifikasi kasus ini dari Inggris,"
"Yang kemudian dimasukkan dalam Disease Outbreak News (DONs) WHO 15 April 2022, yang berbagai berita menyebutnya sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh WHO," ungkapnya.
Menurutnya, jika ada kasus penyakit apa pun di dunia yang tidak seperti biasa, maka akan dimasukkan dalam Disease Outbreak News (DONs).
Baca juga: Dua Ruas Jalan Lingkar Gentong Tasik Macet Parah, Pengendara Sampai Istirahat di Warung
"Jadi ini prosedur rutin di WHO untuk menyajikan informasi ke dunia tentang kejadian kesehatan masyarakat yang penting, atau yang berpotensi menjadi hal yang penting," jelas pakar kesehatan dari FKUI ini.
Sepanjang April 2022, ada 10 penyakit Disease Outbreak News WHO, yaitu Hepatitis ini dengan laporan pertama 15 April di Inggris dan Irlandia, serta 23 April di berbagai negara.
Ada juga Ebola di Kongo, Japanese encephalitis di Australia, Salmoneum thypimurium di berbagai negara, Kolera di Malawi, Malaria di Somalia, Demam Kuning di Uganda, VDPV (vaccine derived polio virus) tipe 3 di Israel, dan MERS CoV di Saudia Arabia.
Baca juga: Lingkar Gentong dari Bandung ke Tasikmalaya Macet Hingga 5 Kilometer di Hari Kedua Lebaran
"Jadi ada banyak (penyakit KLB yang ditetapkan WHO), bukan hanya Hepatitis."
"Artinya, penempatan penyakit tertentu di dalam Disease Outbreak News (DONs), justru maksudnya agar dunia mengetahui informasi awal dan menjadi perhatian bersama, belum tentu berarti akan menjadi wabah luas dunia atau tidak," jelas direktur pascasarjana RS Yarsi. (Rina Ayu)
