Pembangunan Gereja
Hadiri Penggalangan Dana Pembangunan GBKP Runggun Tugu, Ariza: Indonesia adalah Bangsa yang Toleran
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menghadiri penggalangan dana pembangunan Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Runggun Tugu.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menghadiri penggalangan dana pembangunan Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Runggun Tugu.
Acara itu digelar di Hotel Santika, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (23/4/2022) malam.
Pada kesempatan itu, Ariza mengatakan bahwa pemerintah daerah mendukung penuh pembangunan GBKP dan penggalangan dana pembangunan GBKP Runggun Tugu.
"Kita ketahui bersama bahwa pembangunan GBKP dan penggalangan dana pembangunan GBKP Runggun Tugu telah dimulai sejak 26 Oktober 2021oleh Bapak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan melakukan penandatanganan prasasti. Momentum itu mengingatkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang toleran,” kata Ariza berdasarkan keterangannya pada Minggu (24/4/2022).
Baca juga: Mohamad Taufik Usulkan JIS Diresmikan Saat Ultah Kota Jakarta, Wagub Ariza: Pokoknya Bulan Syawal
Baca juga: Anies Tegaskan Pembangunan Gereja Berpegang pada Prinsip Kesetaraan
Baca juga: Hadiri Paskah, Anies Baswedan Puji Gereja Immanuel yang Baru Saja Direvitalisasi
Ariza berharap, proses pembangunan atau renovasi Gedung GBKP dapat segera terwujud tepat waktu, sehingga GBKP Runggun Tugu dapat segera difungsikan untuk beribadah bagi para jemaat Protestan.
Di samping itu, Ariza mengajak seluruh umat GBKP di Jakarta untuk sama-sama melakukan kebaikan, menggaungkan solidaritas dan gotong-royong, bekerja untuk aksi kemanusiaan di seluruh wilayah Jakarta, khususnya dalam pembangunan Gedung GBKP.
Menurut Ariza, Jakarta adalah kota yang terbuka bagi semua kalangan, tanpa memandang suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
BERITA VIDEO: Manoj Punjabi Buka bukan Tentang Dana Pembuatan Film KKN di Desa Penari
Oleh karena itu, nilai-nilai persatuan dan toleransi antarkelompok yang berbeda harus terus senantiasa diperkuat.
Kata dia, Perbedaan SARA diharapkan tidak menimbulkan gejolak, sehingga banyaknya perseyawaan di Jakarta terjaga dengan baik.
“Jakarta merupakan refleksi dari Indonesia, di mana seluruh unsur negeri yang amat beragam ini berada di Jakarta, sehingga sangat penting menghadirkan persatuan,” ujarnya.
“Kita patut syukuri, warga Jakarta hidup rukun dan berbaur menjadi satu kesatuan. Hal ini tentunya memberi dampak positif dalam segala aspek, terutama pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” lanjutnya.
Ariza berpesan kepada seluruh lapisan masyarakat, khususnya di Jakarta, untuk terus memelihara kerukunan antarumat beragama dengan baik dan penuh toleransi.
Semoga kehidupan warga Jakarta, tetap terjaga dan harmonis, sebagaimana telah berlangsung berabad-abad lamanya di kota ini dan nantinya Jakarta harus lebih baik, nyaman dan sejahtera.
Turut hadir dalam acara tersebut, Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim, Kepala Biro Pendidikan dan Mental Spiritual Setda DKI Jakarta Gunas Mahdianto, Ketua BPMR Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Tugu-Tanjung Priok Pendeta Runggun GBKP Tugu, Ketua Panitia Pembangunan GBKP Runggun Tugu; serta Panitia Penggalangan Dana Pembangunan GBKP Runggun Tugu.