Kota Jakarta
Meski Bukan Ibu Kota Lagi, Identitas Betawi di Jakarta Harus Tetap Ada dan Diperkuat
Menurut Beky, Jakarta sebagai kota sejarah tidak tergantikan, Ibu Kota terlama waktu itu pernah pindah ke Yogyakarta, Bukittinggi
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Budi Sam Law Malau
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar DKI Jakarta menggelar focus group discussion (FGD) seri kedua yang digelar di Kantor DPD Partai Golkar DKI Jakarta bersama Warta Kota secara hybrid bertema "Jakarta Ibu Kota Ekonomi Kreatif", Minggu (17/4/2022).
Ketua Umum Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) Beky Mardani mengatakan, tidak atau tetap jadi Ibu Kota. Jakarta harus tetap maju dan tak tergantikan.
"Saya kira ke depan Jakarta dari yang berkembang saya melihat akan tetap menjadi daerah kelainan. Jakarta begitu panjang historinya artinya tidak tergantikan daerah lain, kota proklamasi, kota perjuangan ini tak akan tergantikan," ucap Beky di Kantor DPD Partai Golkar DKI Jakarta, Minggu (17/4/2022).
"Karena itu lah Jakarta akan tetap menjadi istimewa daerah khusus tinggal bagaimana Parpol seperti Golkar,Gerindra, PKS dan lain-lain merumuskan kekhususan Jakarta ini," jelas dia.
Menurut Beky, Jakarta sebagai kota sejarah tidak tergantikan sebagai Ibu Kota terlama.
Waktu itu ibu kota pernah pindah ke Yogyakarta dan Bukittinggi.
Baca juga: Tahun Depan Pemerintah Siapkan Rp30 Triliun untuk Bangun Ibu Kota Nusantara
Karenanya kota keramat seperti Jakarta ini tak bisa sembarang dipindahkan.
Beky optimis usai tak menyandang Ibu Kota, Jakarta akan menjadi pusat perekonomian. Khususnya, untuk industri kreatif seperti produksi film-film akan tetap laku dan dapat dinikmati masyarakat.
Baca juga: Anies Baswedan Meyakini Jakarta Tetap Terhebat meski tak Lagi Menjadi Ibu Kota Negara
"Akan menjadi pusat ekonomi, sepanjang ekonomi lebih dari 70 persen dari berada di Jakarta maka kita tetap optimis produksi film dan lain-lain tetap laku dan hidup. Saya nggak kebayang apa disana ada bioskop, jadi industri kreatif tetap hidup di Jakarta bukan di Penajam sana," jelas dia.
Ia berharap budaya Betawi yang menjadi identitas Jakarta harus tetap ada dan akan semakin diperkuat dalam undang-undang perubahan nanti.
Baca juga: 60 Ribu ASN dan Anggota TNI-Polri Bakal Pindah ke Ibu Kota Nusantara Mulai Awal 2024
"Dalam konteks ini kita tau semua kota besar di dunia punya identitas budaya dan Jakarta sudah menyatakan Betawi adalah identitas budaya kota ini. Dalam konteks itu, saya titip teman partai ini harus tetap diperjuangkan, ini identitas Betawi di kota ini dalam UU perubahan nanti harus tetap ada dan harus diperkuat," papar Beky.
Beky juga menambahkan, ketika Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara disahkan Januari kemarin. Maka Jakarta diberi waktu hingga 2024 untuk melakukan revisi.
Baca juga: Kawal Pemindahan Ibu Kota Negara, KPK Bentuk Satgas
"Bahwa UUD 29 tahun 2007 tentang bahwa daerah khusus Ibu Kota atau daerah kelainan Ibu Kota itu dicabut maka seharusnya otomatis Jakarta ikut ke UUD 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah. Jika belum ada revisi maka otonominya ada ditingkat dua masalahnya blm diubah, ke depan saya kira Jakarta dari yang wacana berkembang tetap jadi daerah kekhususan," tutup dia.
Sebagai informasi, dalam acara ini pun turut dihadiri Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar, budayawan Ridwan Saidi, sineas Swastika Nohara, perwakilan LKB Biem Benjamin, Anggota Akademi Jakarta Margani M Mustar, dan perwakilan dari media Tribunnetwork yakni Serambi Indonesia serta Tribun Kaltim.(m27)
