Minyak Goreng Langka

Erick Thohir Tegur Pengusaha Minyak Goreng, di Bulan Ramadan Gotong Royong Atasi Masalah

Menteri BUMN Erick Thohir meminta koleganya pengusaha minyak goreng terpanggil mengatasi krisis komoditas itu di bulan Ramadan ini.

Editor: Valentino Verry
Tribunnews/Abdul Majid
Menteri BUMN Erick Thohirminta koleganya para pengusaha minyak goreng untuk gotong royong membantu pemerintah. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir akhirnya buka suara terkait persoalan minyak goreng yang tak kunjung beres.

Sebagai seorang pengusaha, dia meminta rekan-rekannya yang berbisnis minyak goreng untuk sadar di bulan Ramadan ini.

Erick meminta pengusaha minyak goreng untuk dapat bekerja sama menyelesaikan masalah komoditas sembako ini.

Baca juga: Dedi Mulyadi Jadi Rektor UBP Karawang, Ingin Tanamkan Jati Diri Bangsa pada Mahasiswa

Erick meminta pengusaha minyak goreng itu berkomitmen penuh dalam memberi minyak goreng kepada rakyat.

Erick juga menegaskan, pihak swasta sebagai produsen minyak goreng terbesar di Indonesia seharusnya ikut bertanggung jawab dalam menyelesaikan masalah minyak goreng.

“Untuk minyak goreng sendiri kita ketahui sejak awal bahwa PTPN (BUMN perkebunan) ini hanya mempunyai empat persen luas lahan minyak sawit mentah (CPO),” ucapnya, Minggu (10/4/2022).

“Lalu dengan bersama menampung dari petani mungkin jadi tujuh persen, sehingga sisanya itu mayoritas di swasta,” imbuhnya.

“Karena itu, sejak awal dari beberapa bulan yang lalu saya mengetuk pintu hati swasta,” katanya lagi.

Baca juga: Perhatian, Sejumlah Ruas Jalan di Jakarta Ditutup Sejak Pukul 08.30 Akibat Demo STM Bergerak

“Kalau BUMN saja yang hanya punya empat persen melakukan perubahan seperempat dari produksinya, yang mana tadinya kita tidak produksi minyak goreng, dan sekarang kita lakukan seperempat dari produksinya untuk rakyat,” lanjutnya.

Erick kembali mengatakan, para pengusaha yang selama ini memanfaatkan sumber daya alam di Indonesia agar tidak menjadi orang asing, dan tidak hadir ketika rakyat membutuhkan.

Erick juga mengajak pihak swasta untuk bersama-sama dengan BUMN, Pemerintah Pusat, dan Pemerintah Daerah untuk menyelesaikan masalah minyak goreng.

Ilustasi - Masyarakat antre mendapatkan minyak goreng curah yang kini alami krisis.
Ilustasi - Masyarakat antre mendapatkan minyak goreng curah yang kini alami krisis. (Warta Kota/M Nur Ichsan Arief)

“Saya rasa Pak Presiden sudah mengambil kebijakan, begitu juga dengan Pak Menko (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian), Pak Mendag (Menteri Perdagangan),” papar Erick.

“Tinggal kembali ke hatinya, kita lagi mau nggak kita melakukan kebersamaan ini, ayo kembali kita gotong royong,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Sabtu (9/4/2022) Erick Thohir menghadiri acara Petani Se-Kabupaten Lamongan bertajuk ‘Petani Mandiri Wujudkan Indonesia Maju Sejahtera’ di Desa Besur, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Baca juga: Saat Ramadan Satpol PP Mampang Prapatan Amankan Delapan Orang PMKS

Dalam acara tersebut dilaksanakan operasi pasar murah yang digelar oleh Holding Perkebunan Nusantara III dan anak perusahaan BUMN, PT Perkebunan Nusantara X.

Melalui operasi pasar murah, PTPN telah berpartisipasi menjual 1.000 Liter minyak goreng murah dengan harga Rp 19.000 per liter, lebih murah dibandingkan harga di pasaran yang saat ini sudah mencapai Rp 25.000 per liter.

Selain di Lamongan, operasi pasar murah yang digelar Desa Kedungturi, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo. Di sana, PTPN juga menjual 1.000 liter minyak goreng murah dengan harga Rp 19.000 per liter.

Sementara itu, Sekjen Kementerian Sosial Harry Hikmat mengatakan, dana bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng tidak harus digunakan untuk membeli minyak goreng.

Baca juga: Kapolres Karawang Sidak SPBU Apakah Melakukan Penimbunan BBM atau Tidak di Bulan Ramadan

Harry mengatakan, dana BLT minyak goreng yang diberikan oleh pemerintah juga bisa untuk membeli bahan pokok lain.

Pemerintah, kata Harry, berupaya mengurangi beban pengeluaran masyarakat, ketika harga-harga kebutuhan pokok meningkat.

"Sehingga pemanfaatannya itu tidak hanya terbatas untuk pembelian minyak goreng, tetapi bisa untuk bahan pokok lain," ucap Harry dalam briefing virtual BLT Minyak Goreng, Jumat (8/4/2022).

Dirinya mengungkapkan, Presiden Joko Widodo meminta masyarakat penerima BLT minyak goreng agar menggunakan bantuan untuk keperluan yang bermanfaat.

Minyak goreng kemasan yang sempat langka kini kembali tersedia di minimarket, namun dengan harga mahal.
Minyak goreng kemasan yang sempat langka kini kembali tersedia di minimarket, namun dengan harga mahal. (Warta Kota/Rangga Baskoro)

Jokowi, kata Harry, mengatakan BLT minyak goreng dapat digunakan untuk modal usaha, selain untuk membeli kebutuhan pokok.

Hal tersebut diungkapkan oleh Jokowi saat meluncurkan BLT Minyak Goreng kepada masyarakat di Lasar Angso Duo, Jambi, Kamis (7/4/2022).

"Jadi statement beliau 'saya minta untuk BLT ini dapat digunakan sebagai modal usaha atau membeli kebutuhan pokok termasuk minyak goreng yang harganya sedang meningkat'," beber Harry.

BLT minyak goreng, menurut Harry, diluncurkan agar masyarakat yang menggunakan bahan baku minyak goreng dapat bertahan.

"Sehingga ini salah satu solusi yang dikeluarkan oleh pemerintah, agar masyarakat juga tetap bisa melanjutkan usaha tanpa terbebani, yang diakibatkan kenaikan harga-harga atau kenaikan minyak goreng," papar Harry.

Baca juga: Anya Geraldine Mainkan Peran Hana di Series Pretty Little Liars 2, Adu Akting dengan Wulan Guritno

Sebelumnya, pemerintah bakal memberikan bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng sebesar Rp100 ribu per bulan.

Hal itu disampaikan  Presiden Joko Widodo (Jokowi), Jumat (1/4/2022).

Dikutip dari laman setkab.go.id, berikut ini pernyataan lengkap Jokowi:

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kita tahu harga minyak goreng naik cukup tinggi sebagai dampak dari lonjakan harga minyak sawit di pasar internasional.

Untuk meringankan beban masyarakat, pemerintah akan memberikan BLT minyak goreng.

Bantuan itu akan diberikan kepada 20,5 juta keluarga yang termasuk dalam daftar Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH), serta 2,5 juta PKL yang berjualan makanan gorengan.

Adapun bantuan yang diberikan sebesar Rp100 ribu setiap bulannya.

Pemerintah akan memberikan bantuan tersebut untuk tiga bulan sekaligus, yaitu April, Mei, dan Juni, yang akan dibayarkan di muka pada April 2022 sebesar Rp300 ribu.

Terakhir, saya minta Kementerian Keuangan, Kementerian Sosial, dan TNI, serta Polri berkoordinasi agar pelaksanaan penyaluran bantuan ini berjalan dengan baik dan lancar.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved