Berita Bekasi
Nakes Vaksinator Menjerit Insentif 2 Bulan Belum Dibayarkan Pemkot Bekasi
Puluhan relawan tenaga kesehatan mengeluhkan perihal insentif sejak bulan Januari hingga Februari 2022 belum dibayar Pemkot Bekasi
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Dian Anditya Mutiara
Mas Tri!! Insentif Puluhan Relawan Nakes di Kota Bekasi Belum Dibayar
WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI SELATAN - Puluhan relawan tenaga kesehatan mengeluhkan perihal insentif sejak bulan Januari hingga Februari 2022 tidak kunjung ada kejelasan.
Kini para relawan yang bekerja di GOR Patriot Chandrabraga menuntut Pemkot Bekasi untuk segera memenuhi hak para relawan itu.
Menunggaknya insentif para nakes ini pun disampaikan oleh salah satu relawan yang enggan menyebutkan namanya.
Ia mengatakan insentif menunggak, sejak insentif tak lagi diberikan dari Kementerian Kesehatan melainkan dilimpahkan ke Pemda.
"Bulan Januari sama bulan februari yang belum dibayarkan sampai sekarang," kata salah satu Nakes, Kamis (7/3/2022)
Baca juga: Buntut Rahmat Effendi Diciduk KPK, Duit Insentif Relawan Nakes di Kota Bekasi Belum Dibayar
Sejak Juni 2021 para relawan sempat dipanggil kembali karena lonjakan kasus delta di beberapa wilayah. Kurang lebih ada 48 relawan nakes yang bekerja di GOR Patriot, Kota Bekasi.
Para relawan saat itu masih mendapatkan insentif langsung dari Kemenkes sebesar Rp.7,8 juta.
Sampai akhir Desember 2021, para relawan nakes mengakui jika insentif yang diterima selalu lancar.
Hanya saja kontrak yang berakhir berakhir Desember 2021, membuat Dinas Kesehatan Kota Bekasi mencoba kembali merekrut para relawan nakes untuk menjadi vaksinator.
Hal ini karena kasus Covid-19 yang tengah melandai dan pasien Covid-19 juga sudah mulai berkurang.
Sementara kebutuhan tenaga vaksinator kurang demi percepatan vaksinasi Covid-19 di Kota Bekasi, terutama untuk vaksin booster.
Baca juga: Nakes dan Vaksinator Minta Dukungan dari Keluarga Supaya ODGJ Bersedia Menjalani Vaksinasi Covid-19
Saat itulah para relawan dikontrak menjadi vaksinator dari Januari hingga Februari.
"Ya kurang lebih 7,8 kalau untuk satu orang ya mas, kan dua bulan belum dibayarkan. Kta sudah nunggu sampai 2 bulan ini loh. Sedangkan kami sudah tidak bekerja lagi, banyak teman-teman saya pun juga membutuhkan haknya itu," katanya.
Para relawan menyebut sudah berkomunikasi dengan Dinas Kesehatan terkait dengan tunggakan insentif yang belum terbayarkan itu.
Hanya saja, Dinas Kesehatan Kota Bekasi beralasan jika insentif nakes tertahan karena kasus yang menimpa Rahmat Effendi beberapa waktu lalu.
"Bu kadis menjelaskan kalau berkas juga itu sudah sampai di Plt atau gimana gitu tapi masih tertahan karena dari pak wali pun sedang di sidang, jadi semuanya sedang ditelusuri karena KPK ini jadi semuanya terbengkalai sampai berkas kami pun tidak jelas," ujarnya.
Tanggapan Pemkot
Pemerintah Kota Bekasi akhirnya pun buka suara terkait insentif para relawan nakes yang dua bulan ini belum terbayarkan.
Plt Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto mengatakan akan memproses keuangan untuk secara mencairkan dana insentif nakes itu.
"Oh itu lagi kita proses, lagi kita proses keuangannya yang belum dibayar kan ya," kata Tri Adhianto.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati mengatakan pihaknya akan tetap memenuhi hak dari para relawan itu.
Pihaknya pun juga menyampaikan hal tersebut ke Plt Wali Kota Bekasi.
"Pastinya ya wajar teman-teman relawan mengeluh karena belum disampaikan perihal honornya, tapi bukan berarti pemerintah mengabaikan tidak," ujarnya.
Tanti menyampaikan jika tertundanya insentif para relawan nakes ini merupakan prosedur yang tengah dalam proses.
Pihaknya pun menjanjikan insentif itu bisa dapat segera dicairkan dan diterima oleh para Nakes paling lambat Minggu depan.
"Kondisi seperti ini kan prosedurnya cukup lumayan panjang, nah akan tetapi pada saat ada masuk ke pak Plt, saya sudah follow-up kembali ke tapd. Insyaallah Minggu ini paling lambat minggu besok sudah diterima," ucapnya. (JOS)