Namanya dan KSP Dicatut untuk Minta Sumbangan, Besok Ali Mochtar Ngabalin Lapor ke Polda Metro Jaya

Rencananya Ngabalin melaporkan oknum itu pada Rabu (6/4/2022) hari ini, namun tertunda karena ia harus menghadiri rapat.

Editor: Yaspen Martinus
TRIBUNNEWS/RIZAL BOMANTAMA
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin bakal melaporkan dugaan pencatutan dan penipuan yang mengatasnamakan dirinya dan Kantor Staf Presiden (KSP), ke Polda Metro Jaya.  

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin bakal melaporkan dugaan pencatutan dan penipuan yang mengatasnamakan dirinya dan Kantor Staf Presiden (KSP), ke Polda Metro Jaya

Rencananya Ngabalin melaporkan oknum itu pada Rabu (6/4/2022) hari ini, namun tertunda karena ia harus menghadiri rapat.

Rencana pelaporan atas dugaan pemalsuan surat berkop KSP yang diduga digunakan untuk meminta sumbangan.

Baca juga: BLT Minyak Goreng Bakal Disalurkan pada 4-21 April 2022, Sekali Cair Rp300 Ribu

Ngabalin hendak membuat laporan polisi terkait pencatutan namanya dan logo KSP, yang digunakan untuk meminta sumbangan Rp800 juta kepada Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis.

"Ditunda besok. Insyaallah ke Bareskrim pukul 10.00 WIB," kata Ngabalin saat dikonfirmasi, Rabu (6/4/2022).

Ngabalin menjelaskan alasan penundaan pelaporan hari ini ke Polda Metro Jaya karena dirinya sedang mengikuti rapat KSP.

Baca juga: PPATK Belum Temukan Aliran Dana dari Kartel yang Diduga Menimbun Minyak Goreng

Ia harus menghadiri keterangan resmi Kepala Staf Kepresiden Moeldoko di Bina Graha, Jakarta Pusat.

"Ditunda hari ini, Bapak Kepala Staf akan preskon pukul 14.00 WIB di Bina Graha," jelas Ngabalin.

Kasus pemalsuan surat ini sebelumnya viral di media sosial.

Baca juga: Junimart Girsang: Kemendagri Mestinya Langsung Tegur Apadesi Supaya Tidak Membuat Bingung Masyarakat

Atas dugaan pemalsuan dan penipuan itu, Ngabalin akan melaporkan oknum yang mencatut namanya dan menggunakan kop KSP untuk meminta sumbangan sebesar Rp800 juta kepada Wali Kota Cirebon.

Sumbangan itu disebut-sebut akan digunakan untuk santunan anak yatim piatu.

Ngabalin menambahkan, pihaknya sudah berkonsultasi dengan Deputi IV KSP dan Kepala Staf Kepresidenan terkait pencatutan namanya dan lembaga Kantor Staf Presiden dalam dugaan penipuan ini.

Baca juga: Dulu Lantang Menolak, Jokowi Kini Malah Gelontorkan BLT, Legislator PDIP: Konteksnya Berbeda

"Yang jelas surat itu palsu dan sangat merugikan saya secara pribadi dan kelembagaan," ucap Ngabalin.

Ngabalin menjelaskan, dugaan pencatutan melalui surat yang ditujukan kepada Wali Kota Cirebon tersebut tidak memenuhi protokol ataupun protap sebagaimana standar administrasi yang berlaku di KSP.

"Anehnya surat itu mengatasnamakan TAU."

"Padahal para tenaga ahli di KSP tidak memiliki kewenangan berkirim surat dan mengatasnamakan lembaga," terang Ngabalin. (Fandi Permana)

Sumber: Tribunnews
  • Berita Populer
    Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved